Jumat, 01 April 2011

Kenapa Mereka Mesti Dilahirkan

Pagi ini saya sudah bangun, jam 11.00 pagi. Ukuran paranormal yang selalu tidur malam karena nonton bola. Saya ingat sesuatu, saya belum mandi kemarin sore karena terlalu sibuk mengurusi karyanya si Tulis, merepotkan!!!
Belum sempat saya bernafas setelah ingat sesuatu tadi, datang suatu seekor yang saya tidak tau dari mana datangnya itu, yang saya tau…saya tidak inginkan kehadirannya. Namanya ‘Jenuh’. Karena dia saya gak enak hati pagi ini, mungkin untuk seterusnya sampe saya genap mendapat gelar S3 (waktu lahir, Tk dan nanti pas lulusan). Lalu setelah itu saya melamun!! O iya, saya tidak merokok, karena saya tidak mau ada yang memandang jelek privasi saya (supaya aja).
Sambil melamun, saya kepikiran kalo hari ini saya ada tugas hafalan sama pembimbing hifdzan saya... Oh tuhan, hari ini seperti ini, besok apa lagi????
Saya coba ambil buku ‘mantra pengusir setan’ saya, setelah beberapa jam saya menghafal, saya merasa kesal karena gak hafal-hafal…tanpa terasa dan disadari, keringat dingin ini mengucur begitu saja, tak bisa dibendung hingga aku terkulai lemas di atas tumpukan kapuk ini, tak ada yang dapat menolong saya, selain yang disana…
Tak beberapa lama saya terpuruk dalam nestapa dan ketidak berdayaan…datanglah anaknya si ‘jenuh’ yaitu ‘tertekan’… Ya nun Gusti nun Agung. Saat itu pula saya ingin berenang ke dasar yang paling dasar, sehingga ia tak harus mengejar saya karena harus mencuci pakaian mereka…tapi tidak, mereka kekeuh nungguin saya sampe saya mati di dalam air. Sungguh mengesalkan!!
Ya udah, akhirnya saya ngalah. Tapi bukan berarti saya kalah, karena saya mesti mempersiapkan strategi untuk menang..
Saya marah-marah ke semua orang, kecuali sama ‘buku sakti’ saya, karena hanya dialah tempat curhat saya...dan saya sarankan pada anda, kalo suatu saat mereka datang ke dalam kehidupan anda tolong sampaikan “BAHWA SAYA BENCI MEREKA.” Dan satu lagi, kalo mereka mengganggu kehidupan anda: cukup seduh secangkir kopi++ (jangan lupa tawari orang-orang disekelilingmu, belum tentu mereka tidak mau).
Dan…TERSENYUMLAH……


Garut, 2009

2 komentar: