Ini bukan sebuah sajak ataupun bait cinta..
Bukan sebuah puisi agar kau dapat mengenang..
Dariku yang hanya semata wayang, wahai engkau..
Oh..aku hanya mencoba tuk mengerti..dan terus mengerti..!
Kini cukup sudah aku tersakiti..!
Tak cukup mngenalmu berhari-hari, berbulan-bulan..bahkan seabad lamanya..
Aku bukan stimulan, bukan motivator juga dahan yang selalu menopang dan memberikanmu batu loncatan..
Akupun butuh dimengerti, karena aku hanya seorang manusia dengan seongok daging yang tak lagi utuh..
Bukan ku tak ingin terus bertahan..tapi, mungkin aku tak cukup dewasa akan hal ini..sehingga tak bisa mengenalmu lebih jauh..
Bukan pula aku menafikan kasihmu…tak mungkin!! Karena akupun merasakannya..
Ah, aku tak mau menduga dan berprasangka..
Aku memang setitik ibarat yang lain dimatamu..walau hanya sekilas, kau tak kan mengenalku..
Kau tau? Aku mencari dengan rasa, mengayuh dengan cita..hingga ku terbaring dan ku akhiri dengan duka..pedulikah!
Sengaja aku tulis dengan sederhana agar kau dapat membaca serta mengerti suatu saat…bahwa dahulu aku mencari ketenangan bersamamu..
Pahamilah..kau mengajarkanku bahasa, sastra, serta rangkaian kata dan angka.
Hingga membentuk siluet senja yang penuh warna merona..
Ah, indah sekali bukan..
Jika aku rasa dan merasa-rasa..aku menikmatinya walau sekejap..
Huft..
Tapi aku hanyalah buah yang belum masak dan masih kuncup belum berkembang..
Seorang dungu yang tak mengerti antara rasa, suka dan cinta..
Sesaat!!
Aku melihat keraguan..dan aku tak membutuhkannya..
Aku tak mencari keraguan..
mungkin betul kata gibran..."Jarak hanyalah rentangan khayalan rasa yang menjelma jadi irama dalam jiwa"
Kau hanya takut tak terjembatani oleh penglihatan dan pendengaranmu..
Entah kapan aku bisa buatmu paham dan mengerti..
Sudahlah..biar senja kelabu yang memendamnya..
Sekarang..tinggalkan aku sendiri..
“Abah Rindu”, 19 januari 2010
Jumat, 01 April 2011
Antara Kata dan Makna
Sebuah huruf dan angka, dua rangkaian yang tidak bisa diganggu gugat konsistensinya. Huruf adalah kata yang tidak mempunyai makna, apa-apa yang tersusun dalam kata dan dengannya terbentuklah suatu kalimat.
Sebuah kata terlahir dari serangkaian huruf, huruf-huruf yang berisi vocal dan konsonan yang akan memiliki banyak makna. Lihatlah dan telanjangi kata, hingga ia menjadi sesuatu yang membosankan dan suatu saat kau akan mendapatkan sesuatu yang tak kau duga.
Tak akan pernah ada suatu pemikiran jika mereka tak pernah lahir, serangkaian huruf yang membentuk kata dan dari kata tersebutlah tersusun kalimat. Maka disitulah akan terlahir sebuah pemikiran berarti ribuan bahkan jutaan.
Jikalau kalimat-kalimat itu mampu berbicara, aku yakin mereka akan berteriak dengan lantang, “lihatlah aku, perhatikanlah aku, pahamilah aku, maka aku akan memberikan sesuatu yang berharga untukmu…..”
Tanpa sadar waktu telah bergulir dengan kesia-siaannya dan kalimat-kalimat bermakna terbuang percuma tanpa ada yang memperhatikannya. Membaca mungkin adalah suatu hal yang membosankan. Berbeda halnya dengan berjalan-jalan untuk sekedar menghambur-hamburkan waktu dan uang. Tapi di saat itulah kalimat menunggu dan akan memberikan kau keringanan di saat kau tak bisa lagi berkata-kata.
Dengan membaca, kau bahkan bukan hanya menambah wawasan, tapi kau akan lebih menghormati dan mempergauli orang lain dengan lebih baik. Menulis…..mungkin suatu hal yang setiap orang pasti bisa melakukannya, tapi tidak semua orang mau dan senang melakukannya.
Menulislah..maka kau akan tahu bagaimana penamu itu bergerak dan sejauh mana kamu menangkap hasil-hasil bacaan yang selama ini kau baca. Menulislah...maka kau akan tahu sejauh mana otakmu berputar…
Menulislah... mulai dari yang paling kecil dalam hidupmu, karena tak ada rangkaian sesuatu yang besar jika tak ada rangkaian sesuatu yang kecil. Perhatikanlah kata, pahamilah kata dan kau akan bisa menciptakan kata-katamu sendiri.
Sebuah kata terlahir dari serangkaian huruf, huruf-huruf yang berisi vocal dan konsonan yang akan memiliki banyak makna. Lihatlah dan telanjangi kata, hingga ia menjadi sesuatu yang membosankan dan suatu saat kau akan mendapatkan sesuatu yang tak kau duga.
Tak akan pernah ada suatu pemikiran jika mereka tak pernah lahir, serangkaian huruf yang membentuk kata dan dari kata tersebutlah tersusun kalimat. Maka disitulah akan terlahir sebuah pemikiran berarti ribuan bahkan jutaan.
Jikalau kalimat-kalimat itu mampu berbicara, aku yakin mereka akan berteriak dengan lantang, “lihatlah aku, perhatikanlah aku, pahamilah aku, maka aku akan memberikan sesuatu yang berharga untukmu…..”
Tanpa sadar waktu telah bergulir dengan kesia-siaannya dan kalimat-kalimat bermakna terbuang percuma tanpa ada yang memperhatikannya. Membaca mungkin adalah suatu hal yang membosankan. Berbeda halnya dengan berjalan-jalan untuk sekedar menghambur-hamburkan waktu dan uang. Tapi di saat itulah kalimat menunggu dan akan memberikan kau keringanan di saat kau tak bisa lagi berkata-kata.
Dengan membaca, kau bahkan bukan hanya menambah wawasan, tapi kau akan lebih menghormati dan mempergauli orang lain dengan lebih baik. Menulis…..mungkin suatu hal yang setiap orang pasti bisa melakukannya, tapi tidak semua orang mau dan senang melakukannya.
Menulislah..maka kau akan tahu bagaimana penamu itu bergerak dan sejauh mana kamu menangkap hasil-hasil bacaan yang selama ini kau baca. Menulislah...maka kau akan tahu sejauh mana otakmu berputar…
Menulislah... mulai dari yang paling kecil dalam hidupmu, karena tak ada rangkaian sesuatu yang besar jika tak ada rangkaian sesuatu yang kecil. Perhatikanlah kata, pahamilah kata dan kau akan bisa menciptakan kata-katamu sendiri.
Merelakan Dia Pergi
Merelakan dia pergi kerumahnya yang dipinggir jalan, tapi biarin aja..itu kan rumahnya, toh saya juga gak berhak ngelarang dia pulang, lagian emang udah waktunya pulang sekolah..
Saya kira sekolah itu ada karena ada gurunya, coba kalo gak ada gurunya, mungkin udah jadi kamar mayat..kebayang gak!!! Jangan dibayangin, nanti kamu gak bisa ke kamar besar malem-malem..
Menurut saya sekolah itu bikin bosen, bikin saya pusing kalo gak bisa ngerjain soal-soal yang rumit yang ngebuat saya panas dingin walau saya gak bisa memilih antara panas dan dingin..apalagi kalo kita udah males,,ugh!! Pasti males banget malesnya bikin kita gak mau menghirup udara segar diluar dan ingin tetap terus di kamar dan mengurung diri seharian karena takut kelihatan ama guru yang mengajar hari itu..!! Jangan bilang saya orang males, karena saya gak pernah ngajarin kamu males!!! Udahlah..gak usah bawa-bawa sekolah, karena ini pesantren..sekarang yang jadi masalahnya kapan kamu mau rajin anakku??? Ayah sudah malas melihat kamu bodoh terus…
Iya, cerita ini hadir karena saya menulisnya..ia, saya selalu menulis kejadian-kejadian eneh di kehidupan saya, yang tidak penting juga saya tulis, karena kalau tidak, tulisan-tulisan ini tidak akan hadir dihadapan kalian...karena tidak ada hal-hal besar kalo tidak ada kejadian kecil..karena itu adalah hukum kausalitas!!!
Iya, saya hanya menolerir perasaan saya supaya saya tidak masuk rumah sakit karena infeksi..saya takut masuk rumah sakit, karena suntikan itu membuat saya tidak waras dan tidak bisa berpikir efisien…
Ok…ya merelakan dia untuk pergi, tapi saya tidak mau dia pergi untuk selama-lamanya, kasiankan..dia masih muda!!! Masih punya potensi yang harus terus dan mesti dikembangkan!!
Dia sesosok wanita, karena saya tidak pernah berpikir bahwa saya itu “HOMO”. Saya makhluk heterogen tulen.
Dia cantik dan saya selalu membanggakan itu karena berarti saya normal. Kira-kira saya memulai hubungan dengannya 5 bulan setelah Bpk. Kh. Abdurrahman wahid wafat!! Berarti pertanda buruk..rupanya ada burung kakak tua hinggap di jendela, nenek sudah tua giginya tinggal dua..(takhayul, jangan dipercaya, karena ini hanya mitos, sekali lagi bahwa ini hanya mitos. Tolong diingat!!)
Saya sudah terlalu jauh berkemas dan bernostalgia dengan khayalan-khayalan akan masa depan saya dengannya. Oh tidak!! Saya mengkhayal lagi…
Tapi acara main khayalan-khayalannya tidak berlangsung lama..kenapa?? Karena saya sudah tidak mau lagi mengkhayal tentang yang saya sebut aneh!! Karena orang seperti saya tidak akan pernah mau lagi mengkhayal tentang “Masa Belakang” yang saya juga tidak tau itu anak siapa…
Iya,,ceritanya waktu itu saya malu banget buat ngedeketin dia, karena saya juga punya malu yang gak sampe malu-maluin kaya mereka “orang gila”!!
Iya, akhirnya saya memberanikan diri untuk sekedar menyapa dengan keikhlasan dan keyakinan bahwa Tuhan itu Esa..
“De… boleh gak saya minta makanannya, keliatannya enak tuh?”
Kebetulan dia adik kelasnya temen saya.
“Owh…ya boleh A, tapi aku ngasih satu persyaratn nih…”
Adddeuh, sipph!! Kayanya saya berhasil nih…
“Wah, iya? masa?? Apa sok atuh syaratnya?”
“Syaratnya A mesti nyium kaoskaki aku yah, udah sebulan lho…gak dicuci!”
WAH??? IA??? MASA SIH?? GAK NYANGKA IH KAMU….
Ya enggaklah, masa begitu ceritanya!! Bukan, bukan seperti itu..jangan dipercaya..
Yang bener aja, masa dia bener-bener ngamen. Dia orang baik kok, coba aja deketin, pasti gak akan gigit…
Iya, saya datengin dia secara baik-baik..saya sapa dia dengan rasa dan apalah itu namanya pada waktu itu, karena saya tau dia cuma bisa seperti itu…gak bisa garuk-garuk kalo gatel…dia cuma senyum aja…dan senyumnya itu..saya suka banget, karena baru pertama kali saya lihat wanita tersenyum secantik itu…(2cm ke kanan, 1cm ke kiri, ke atas nungging, ke bawah memble…. Jadi deh gambar Winnie De Pooh buatan adik saya..Ingat, ini cuma bohong!!)
Senyumnya ibarat seutas pita yang menggantung dari sudut-sudut warna jingga. Dan saya akan selalu ingat itu…
Sungguh, sebelumnya saya memang sulit untuk menilai wanita setelah saya dilanda gulanah berbulan-bulan, cape hate pacaran teh geuningan..
Huft….udah malem euy!!!
Tapi kisah ini tidak berlangsung lama, karena saya bukanlah boneka…dan dia bukanlah bola bekels!!!
Dua minggu aja kayaknynya enggak deh, soalnya Ramadhan kan sebulan…
BERSAMBUNG!!!
O yia, ngomong-ngomong Ramadhan, saya jadi ingat..bahwa lebaran sekarang kayanya saya gak akan bareng sama kalian lur 17…
Aduh…mesti peurih euy, gak ada lagi kawan yang bisa diajak main tebak-tebakan sampe tebak beneran, petak umpet dan polisi-polisian..yang diakhiri dengan pipis bareng di WC.
Kayanya saya bakalan jadi pengemis deh..dijalan-jalan, saya meminta senyuman dan kebahagian yang telah direbut oleh waktu..dan saya terlalu takut untuk gak akan ngedapetin yang kaya gitu dari orang-orang yang lain..
CONTINUED…Merelakan dia pergi!!!
Dia gak punya nama…saya juga gak tau nama aslinya sampe sekarang…yang saya tau namanya “Senja”…emang terlalu indah sih buat saya inget-inget, abis kalo nanti dibilang buruk takut banyak sms yang neror kalo saya itu cakep..tapi asli, indah banget, dunia serasa milik saya seorang, kalo dia saya gak tau, saya takut dia gak ngerasain apa yang saya rasain..Dosa lho berprasangka!!!
Jalanan sepi, da emang udah malem ketang...jadi yang kedenger cuma suara air….O iya, suara jangkrik sama kodok!! Makasih..kalian selalu buat saya merasa damai dalam malam..
Saya pernah bilang kedia..
“De, A mau ngajak kamu serius, apa kamu mau??”
Eh..dia jawab;
“Iya gitu???”
Owh…semoga dia tidak berdosa atas perbuatannya, hahaha…mending sekalian jadi uskup ato biarawan, biar kata ntar di bilang PHEDOPHILIA juga yang penting saya senang..
Gak ketang, dia anaknya baik..gak kaya gitu, dia baik, sopan, tapi yaitu…saya suka kesel kalo inget ini…“dia cantik”..saya sering kok, bilang ini ke dia…iyakan!! Iyakan…Tanya aja deh ke orangnya…
Tapi ya mungkin gusti nun agung berkehendak lain, hubungan kami kandas di tengah ombak yang menggulung, gak tau saya tepatnya berapa hari saya jadian, coba diobservasi aja ke orangnya…saya takut salah.
Hand note: Thanks to n’Da…hatur nuhun kanggo sadayana, semoga panjang umur. Kebayang kalo gak ada kamu mungkin dia tetap kesepian, makasih juga buat Ade Nurjamil yang udah nganterin saya kerumahnya buat pertama kali…selanjutnya saya tau jalan Insyaallah….
Buat Ambu April yang cantik jelita dan baik hati….jangan cemburu!!! Ini Cuma kisah sedih di hari minggu…jadi jangan coba-cobah untuk bunuh diri…
Heu….abah kangen ka ambu!!!
Saya kira sekolah itu ada karena ada gurunya, coba kalo gak ada gurunya, mungkin udah jadi kamar mayat..kebayang gak!!! Jangan dibayangin, nanti kamu gak bisa ke kamar besar malem-malem..
Menurut saya sekolah itu bikin bosen, bikin saya pusing kalo gak bisa ngerjain soal-soal yang rumit yang ngebuat saya panas dingin walau saya gak bisa memilih antara panas dan dingin..apalagi kalo kita udah males,,ugh!! Pasti males banget malesnya bikin kita gak mau menghirup udara segar diluar dan ingin tetap terus di kamar dan mengurung diri seharian karena takut kelihatan ama guru yang mengajar hari itu..!! Jangan bilang saya orang males, karena saya gak pernah ngajarin kamu males!!! Udahlah..gak usah bawa-bawa sekolah, karena ini pesantren..sekarang yang jadi masalahnya kapan kamu mau rajin anakku??? Ayah sudah malas melihat kamu bodoh terus…
Iya, cerita ini hadir karena saya menulisnya..ia, saya selalu menulis kejadian-kejadian eneh di kehidupan saya, yang tidak penting juga saya tulis, karena kalau tidak, tulisan-tulisan ini tidak akan hadir dihadapan kalian...karena tidak ada hal-hal besar kalo tidak ada kejadian kecil..karena itu adalah hukum kausalitas!!!
Iya, saya hanya menolerir perasaan saya supaya saya tidak masuk rumah sakit karena infeksi..saya takut masuk rumah sakit, karena suntikan itu membuat saya tidak waras dan tidak bisa berpikir efisien…
Ok…ya merelakan dia untuk pergi, tapi saya tidak mau dia pergi untuk selama-lamanya, kasiankan..dia masih muda!!! Masih punya potensi yang harus terus dan mesti dikembangkan!!
Dia sesosok wanita, karena saya tidak pernah berpikir bahwa saya itu “HOMO”. Saya makhluk heterogen tulen.
Dia cantik dan saya selalu membanggakan itu karena berarti saya normal. Kira-kira saya memulai hubungan dengannya 5 bulan setelah Bpk. Kh. Abdurrahman wahid wafat!! Berarti pertanda buruk..rupanya ada burung kakak tua hinggap di jendela, nenek sudah tua giginya tinggal dua..(takhayul, jangan dipercaya, karena ini hanya mitos, sekali lagi bahwa ini hanya mitos. Tolong diingat!!)
Saya sudah terlalu jauh berkemas dan bernostalgia dengan khayalan-khayalan akan masa depan saya dengannya. Oh tidak!! Saya mengkhayal lagi…
Tapi acara main khayalan-khayalannya tidak berlangsung lama..kenapa?? Karena saya sudah tidak mau lagi mengkhayal tentang yang saya sebut aneh!! Karena orang seperti saya tidak akan pernah mau lagi mengkhayal tentang “Masa Belakang” yang saya juga tidak tau itu anak siapa…
Iya,,ceritanya waktu itu saya malu banget buat ngedeketin dia, karena saya juga punya malu yang gak sampe malu-maluin kaya mereka “orang gila”!!
Iya, akhirnya saya memberanikan diri untuk sekedar menyapa dengan keikhlasan dan keyakinan bahwa Tuhan itu Esa..
“De… boleh gak saya minta makanannya, keliatannya enak tuh?”
Kebetulan dia adik kelasnya temen saya.
“Owh…ya boleh A, tapi aku ngasih satu persyaratn nih…”
Adddeuh, sipph!! Kayanya saya berhasil nih…
“Wah, iya? masa?? Apa sok atuh syaratnya?”
“Syaratnya A mesti nyium kaoskaki aku yah, udah sebulan lho…gak dicuci!”
WAH??? IA??? MASA SIH?? GAK NYANGKA IH KAMU….
Ya enggaklah, masa begitu ceritanya!! Bukan, bukan seperti itu..jangan dipercaya..
Yang bener aja, masa dia bener-bener ngamen. Dia orang baik kok, coba aja deketin, pasti gak akan gigit…
Iya, saya datengin dia secara baik-baik..saya sapa dia dengan rasa dan apalah itu namanya pada waktu itu, karena saya tau dia cuma bisa seperti itu…gak bisa garuk-garuk kalo gatel…dia cuma senyum aja…dan senyumnya itu..saya suka banget, karena baru pertama kali saya lihat wanita tersenyum secantik itu…(2cm ke kanan, 1cm ke kiri, ke atas nungging, ke bawah memble…. Jadi deh gambar Winnie De Pooh buatan adik saya..Ingat, ini cuma bohong!!)
Senyumnya ibarat seutas pita yang menggantung dari sudut-sudut warna jingga. Dan saya akan selalu ingat itu…
Sungguh, sebelumnya saya memang sulit untuk menilai wanita setelah saya dilanda gulanah berbulan-bulan, cape hate pacaran teh geuningan..
Huft….udah malem euy!!!
Tapi kisah ini tidak berlangsung lama, karena saya bukanlah boneka…dan dia bukanlah bola bekels!!!
Dua minggu aja kayaknynya enggak deh, soalnya Ramadhan kan sebulan…
BERSAMBUNG!!!
O yia, ngomong-ngomong Ramadhan, saya jadi ingat..bahwa lebaran sekarang kayanya saya gak akan bareng sama kalian lur 17…
Aduh…mesti peurih euy, gak ada lagi kawan yang bisa diajak main tebak-tebakan sampe tebak beneran, petak umpet dan polisi-polisian..yang diakhiri dengan pipis bareng di WC.
Kayanya saya bakalan jadi pengemis deh..dijalan-jalan, saya meminta senyuman dan kebahagian yang telah direbut oleh waktu..dan saya terlalu takut untuk gak akan ngedapetin yang kaya gitu dari orang-orang yang lain..
CONTINUED…Merelakan dia pergi!!!
Dia gak punya nama…saya juga gak tau nama aslinya sampe sekarang…yang saya tau namanya “Senja”…emang terlalu indah sih buat saya inget-inget, abis kalo nanti dibilang buruk takut banyak sms yang neror kalo saya itu cakep..tapi asli, indah banget, dunia serasa milik saya seorang, kalo dia saya gak tau, saya takut dia gak ngerasain apa yang saya rasain..Dosa lho berprasangka!!!
Jalanan sepi, da emang udah malem ketang...jadi yang kedenger cuma suara air….O iya, suara jangkrik sama kodok!! Makasih..kalian selalu buat saya merasa damai dalam malam..
Saya pernah bilang kedia..
“De, A mau ngajak kamu serius, apa kamu mau??”
Eh..dia jawab;
“Iya gitu???”
Owh…semoga dia tidak berdosa atas perbuatannya, hahaha…mending sekalian jadi uskup ato biarawan, biar kata ntar di bilang PHEDOPHILIA juga yang penting saya senang..
Gak ketang, dia anaknya baik..gak kaya gitu, dia baik, sopan, tapi yaitu…saya suka kesel kalo inget ini…“dia cantik”..saya sering kok, bilang ini ke dia…iyakan!! Iyakan…Tanya aja deh ke orangnya…
Tapi ya mungkin gusti nun agung berkehendak lain, hubungan kami kandas di tengah ombak yang menggulung, gak tau saya tepatnya berapa hari saya jadian, coba diobservasi aja ke orangnya…saya takut salah.
Hand note: Thanks to n’Da…hatur nuhun kanggo sadayana, semoga panjang umur. Kebayang kalo gak ada kamu mungkin dia tetap kesepian, makasih juga buat Ade Nurjamil yang udah nganterin saya kerumahnya buat pertama kali…selanjutnya saya tau jalan Insyaallah….
Buat Ambu April yang cantik jelita dan baik hati….jangan cemburu!!! Ini Cuma kisah sedih di hari minggu…jadi jangan coba-cobah untuk bunuh diri…
Heu….abah kangen ka ambu!!!
Hari ini Milikmu
Hari ini milikmu..
Hari esok masih mungkin milikmu..
Jangan sebut hari kemarin..
Karena kemarin sudah bukan lagi milikmu..
Hari ini kamu senang..
Hari esok mungkin saja kamu sedih..
Karena hidup itu bukan hanya mendapatkan kesenangan..
Hidup kadang naik kadang turun..
Kadang ke atas kadang ke bawah..
Tidurlah..
Tapi sebelum itu ingatlah!!
Apakah besok kamu akan bangun lagi??
Sudah siapkah kamu menghadapinya..
Ya, pasti kamu akan menjawab..
“Masih banyak yang harus diselesaikan dan dikerjakan”
Tapi, sudah sejauh mana kamu mempersiapkannya??
Sudah berapa banyak pekerjaan yang kamu selesaikan??
Seproduktif apakah kamu mempergunakan waktu kamu yang tersisa?
Ingatlah, dia tidak memandang kamu siapa..
Jadilah lampu yang menerangi sekelilingmu..
Teruslah terangi mereka hingga mereka seterang dirimu..
Mereka akan terus terang dan akan menerangi yang lainnya..
Semoga ini menjadi satu hal yang baik untukmu..
Hari esok masih mungkin milikmu..
Jangan sebut hari kemarin..
Karena kemarin sudah bukan lagi milikmu..
Hari ini kamu senang..
Hari esok mungkin saja kamu sedih..
Karena hidup itu bukan hanya mendapatkan kesenangan..
Hidup kadang naik kadang turun..
Kadang ke atas kadang ke bawah..
Tidurlah..
Tapi sebelum itu ingatlah!!
Apakah besok kamu akan bangun lagi??
Sudah siapkah kamu menghadapinya..
Ya, pasti kamu akan menjawab..
“Masih banyak yang harus diselesaikan dan dikerjakan”
Tapi, sudah sejauh mana kamu mempersiapkannya??
Sudah berapa banyak pekerjaan yang kamu selesaikan??
Seproduktif apakah kamu mempergunakan waktu kamu yang tersisa?
Ingatlah, dia tidak memandang kamu siapa..
Jadilah lampu yang menerangi sekelilingmu..
Teruslah terangi mereka hingga mereka seterang dirimu..
Mereka akan terus terang dan akan menerangi yang lainnya..
Semoga ini menjadi satu hal yang baik untukmu..
Sepatu Milik Tentara
Gak tau ya, sepatu tentara mesti dibuat dengan motif yang kaya gitu. Ada yang tau gak?? Mungkin biar bisa maen lumpur di pekarangan sawahnya pak haji kali yah, karena panjang banget udah gitu tebel abis gitu, kayanya water resistan hahahaha…jam kali!!!
Apa lagi seragamnya yang penuh warna, loreng-loreng kaya koreng, sekarang udah banyak banget, banget imitasi-imitasinya di emperan, tapi kalo kamu mau yang rada bermerk, atau istilahnya mah biar keliatan supple, saya sering liat di tokonya Om Eiger sama om-om lainnya.
Apalagi di cimol (yang gak tau ndeso) tempat barang-barang bekas di Bandung, kaya korban tsunami diampar berserakan begitu aja, dicullkeun…
Kalau kamu jago nawar pasti tau donk ayam jago, hewan bertanduk dua dengan sirip di bawah pusar…nah kalo kamu jago, pasti entar harganya turun berat, 40 kilo!!!
Dulu saya sering belanja ke cimol, karena saya masih produktif untuk nyolong…
Tapi sayang, penyakit syndrome H2sp2345 (itu nomer rekening saya) cacat mental akut ini telah mengakar jauh ke dalam sungai gangga, sampe orang India juga berebut buat dimasak dijadiin acar…begini ceritanya:
“Mang, ari ieu sabarahaan?” (Bang, ini berapa harganya?)
“Nu mana jang?” (Yang mana nak?)
“Nu eta tah, nu sae keneh!” (Yang itu tuh, yang masih bagus!)
“Owh….ieu Rp 5000 jang.” (Owh…ini Rp 5000 nak.)
“Wah, maenya! Kamari abdi meser di pasar Rp 200 perak mang…” (Wah, masa’! Kemarin saya beli di pasar cuma Rp 200 mang…)
“@#$%&^??? No what-what???
“Heu, teu ketang. Ieu artosna!” (Heu, enggak. Ini uangnya!)
Tapi ternyata eh ternyata berjudi itu haram, karena eh karena saya makin pusing baca tulisan saya sendiri. Tapi ternyata apa yang dia berikan pada saya, eng…ing…eng….!!!
Celana dalam lucu motif tentara Thailand yang mungkin baru aja dilepas abis perang langsung dikirim deh ke cimol, yang sekarang ada di tangan emang-emang ini…ih, ogah!!
Merasa ditipu, saya bersungut-sungut dan mengutuki emang-emang biadab ini, tidak berperiketukang dagangan.
“Mang, bukan yang itu. Masa saya mau pulang pake selempak?!”
Kebetulan beres hujan gede, hujan angin dor-dar gelap bikin saya masuk anjing. Jadi mau dipake langsung gitu ceritanya, biar gagah kaya tentara beneran. Tapi apa boleh buat masyarakat Indonesia mesti belajar lagi untuk mengejah, membaca dan menulis. Terutama memilih pakaian…sungguh merepotkan!!!
Akhirnya saya ambil kembali tuh uang yang udah lecek, tanpa pamit sun pipi kiri sun pipi kanan langsung ngibrit pundung….
Sampe saya janji pada diri saya:
“SAYA TIDAK MAU BELI PAKAIAN YANG DI CAMPUR DENGAN DALEMAN, APALAGI DALEMAN ANJING!!!”
To be continued….
Maaf, besok dilanjut lagi. Mata saya udah bintit!!!
Lanjutin yah, otak saya udah gak kuat nampung kata-kata yang tak tertampung. Apalagi ini di kampung, mumpung-mumpung saya masih belajar menghitung mari kita bermain kata-kata dengan lampu gantung dan itupun tergantung, takut-takut nanti kamu gak punya idung tapi mungkin kamu beruntung. hahahaha…
Jangan liat-liat saya, liat diri kamu yang belum mampu berbuat baik pada sesama hewan!!!
Okeh, kita lanjutin kisah tentang si loreng korengan ini.
Pernah ketika saya muda dulu, sering ikut-ikutan buka celana di depan kantor polisi sambil menunjukan celana dalam saya yang loreng…
Tapi maaf, cerita ini tidak untuk diperjual belikan!! Karena bukan cerita ini yang saya mau ceritakan.
Di suatu hari yang cerah gak ada ujan gak ada ojek, tapi banyak pejalan kaki dan para pengemis ‘purtung’ (pura-pura buntung). Kebetulan saya senang musik ‘DANGDUT”, tapi bukan dangdut yang ada di Indonesia. Dangdut ini bikin kita manggut-manggut ampe bisa jumpalitan. To da point aja, saya suka musik keras, apa aja yang penting keras. Ga bisa saya sebutin satu-satu, karena pasti yang keras gak bisa dimakan, percuma saya sebutin satu-satu tapi gak dimakan. Pada hari itu ada acara konser musik di Bandung, pokoknya Bandung, tepatnya di Cikutra.
Jalanan penuh sama peminta-minta, bukan...maksud saya makhluk-makhluk metal militia dan punkers yang penampilannya kaya cupang diadu, berantakan!!! ada yang cuma pake sempak dan baju kaya tukang jahit yang segalanya ditempelin sampe penuh, sama lap bekas yang udah di buang. Gelar ini saya berikan kepada mereka anak Punk!! Mereka patut diacungi jempol kaki gajah. Mereka berani jual apa aja buat bisa nonton konser, kalo bisa jual ibunya…
Ya enggak lah, bego amat!! Pokoknya mereka orang hebat. Walupun mereka gak sekolah, mereka semua berjiwa sosial, Jiwa Brandal Ingat Ilahi (JIBRIL). Gak kaya orang-orang sok hebat yang bisanya cuma omong dan saya mengakreditasi mereka nilai A.
Ini dia satu lagi jawara. karena saya termasuk didalamnya. Dan karena saya suka yang simpel-simpel. Baju item berdesain kejam dan sepatu keren-keren, pokoknya semua keliatan parlente. Tapi hanya saya saja yang terlihat bercahaya, karena waktu itu saya masih suka sholat (sekarang juga saya masih menjalani rutinitas itu, karena itu kebutuhan rohani saya).
Ceritanya begini dan begitu, ada salah seribu dari mereka yang memakai celana loreng sontog imitasi buatan Indoneia yang udah lusuh dan beribu macam bau yang dikeluarkannya terlihat sedang sibuk dengan tali sepatunya yang lepas. Pada saat itu juga datanglah bapak tentara yang berbadan besar bertanduk sapi dengan duri di tubuhnya serta bulu-bulu lebat tumbuh di sekujurnya. Tapi saya kira ini bukan bapak tentara yang saya sebutkan, ini adalah monster jahat yang baru dilahirin sama gozila tadi pagi. Bapak tentara yang saya sebutkan tadi itu bertubuh tegap, tampan dan terlihat gagah berani mendatangi anak itu.
“Heh kamu, siapa yang menyuruh kamu pakai celana itu?”
“Eh,,eh,,enggak pak, gak ada yang nyuruh kok!”
“Kalau begitu, lepas celananya sekarang juga, sebelum saya tembak di tempat!!!”
Lho…saya kira ini cuma salah paham, tapi ternyata memang benar, bapak tentara yang saya sebutkan tadi yang bertubuh tegap, tampan dan terlihat gagah berani ini tidak mau ada yang memakai celana seragamnya ada yang menyamai celananya yang masih bagus, walaupun punya anak ini sudah lusuh. Doi gak mau ada epigon-epigon yang menyerupainya berkeliaran
“Lho pak, emang apa salahnya?”
“Salah kamu jelek! (Oh tidak, bapak ini merasa dirinya tampan, tapi tidak akan pernah menyaingi saya) saya tidak mau ada yang memakai celana seperti itu kecuali kamu mesti jadi tentara dulu. Cepat lepas!”
“Pak, saya gak ada celana lagi!”
“Cepat lepaskan! Kalau tidak, saya akan makan paku biar paku di dunia ini habis!”
“@#$%!?? Pak, apa tidak ada toleransi, Allah juga Maha Pemaaf dan Dia tidak memaksa hamba-Nya yang tidak mampu, coba bapa buka surat Al-baqarah ayat 286!?”
“Saya bukan Allah, dan saya juga tidak akan menerima toleransi untuk saat ini…”
“Tapi kan bapak hamba-Nya!?”
“Jangan banyak bicara, kalo kamu tidak mau membukanya akan saya gigit kamu. Karena saya sudah satu tahun tidak makan!”
“Ya sudah, saya beliin makanan dulu ya pak?!”
“Owh, ya sudah silahkan, tapi tolong pakai sambal yang banyak!”
Owh, rupanya anak ini korban kekerasan rumah jalang, rupanya seorang penjilat ini tak akan pernah mendapatkan makanan yang anak tadi janjikan, tentunya!! Daripada harus terus diintrogasi sama makhluk ini, mending saya pulang kehadiratnya. Mungkin tak mungkin memang yang baiklah yang pasti menang. Kebenaran itu tetap benar walaupun kita menyebutnya salah…DIA tetap Kuasa meski kita menggugat, DIA tetap Esa meski kita mendua, hidup kebenaran!! Mari kita mencari kebenaran…
Maaf jika ada kesamaan kata atau karakter. Saya tidak berniat menyinggung siapapun, karena saya hanya ingin menulis dan terus menulis. Semoga ada hikmah di balik tembok rumah tetangga, dimanapun itu…karena hikmah tidak dibatasi oleh satu teritorialpun.
Dan buat bapak-bapak yang saya sebutkan di atas, itu bukan siapa-siapa. Saya juga gak tau dia siapa, karena ini cuma cerita saya, bukan cerita anda. Walaupun ada yang seperti ini, tapi saya tidak bermaksud pada anda, karena saya tidak kenal dengan anda. Cukup sekian terimakasih…
Mari Berpura-pura!!
Siapa yang ingin hidup dalam kepura-puraan?? Apalagi hidup dengan orang yang tidak kita cintai. Apakah semuanya hanya separuh waktu yang akan berujung padak titik sebuah misteri??? Biarkan binasa tak berlanjut usia.
Yah, berpura-pura atau tidak, meninggalkan lebih sakit, karena orang yang meninggalkan mendapatkan dua tekanan:
Saat ia memutuskan untuk meninggalkan
Saat ia merasakan kehilangan setelah meninggalkan
Satu hal, hidup itu adalah mengukuhkan komitmen dan menentukan prioritas. Ketika kita meninggalkan hanya untuk suatu prioritas, mungkin itu akan mengurangi beban dan rasa sakit. Tapi jika kita meninggalkan karena suatu ego, maka itulah yang akan menjadi bibit penyesalan…jadikan kecewa sebagai modal meraih mimpi kawan, katakan tidak jika itu akan membuatmu kecewa lagi.
Apa lagi seragamnya yang penuh warna, loreng-loreng kaya koreng, sekarang udah banyak banget, banget imitasi-imitasinya di emperan, tapi kalo kamu mau yang rada bermerk, atau istilahnya mah biar keliatan supple, saya sering liat di tokonya Om Eiger sama om-om lainnya.
Apalagi di cimol (yang gak tau ndeso) tempat barang-barang bekas di Bandung, kaya korban tsunami diampar berserakan begitu aja, dicullkeun…
Kalau kamu jago nawar pasti tau donk ayam jago, hewan bertanduk dua dengan sirip di bawah pusar…nah kalo kamu jago, pasti entar harganya turun berat, 40 kilo!!!
Dulu saya sering belanja ke cimol, karena saya masih produktif untuk nyolong…
Tapi sayang, penyakit syndrome H2sp2345 (itu nomer rekening saya) cacat mental akut ini telah mengakar jauh ke dalam sungai gangga, sampe orang India juga berebut buat dimasak dijadiin acar…begini ceritanya:
“Mang, ari ieu sabarahaan?” (Bang, ini berapa harganya?)
“Nu mana jang?” (Yang mana nak?)
“Nu eta tah, nu sae keneh!” (Yang itu tuh, yang masih bagus!)
“Owh….ieu Rp 5000 jang.” (Owh…ini Rp 5000 nak.)
“Wah, maenya! Kamari abdi meser di pasar Rp 200 perak mang…” (Wah, masa’! Kemarin saya beli di pasar cuma Rp 200 mang…)
“@#$%&^??? No what-what???
“Heu, teu ketang. Ieu artosna!” (Heu, enggak. Ini uangnya!)
Tapi ternyata eh ternyata berjudi itu haram, karena eh karena saya makin pusing baca tulisan saya sendiri. Tapi ternyata apa yang dia berikan pada saya, eng…ing…eng….!!!
Celana dalam lucu motif tentara Thailand yang mungkin baru aja dilepas abis perang langsung dikirim deh ke cimol, yang sekarang ada di tangan emang-emang ini…ih, ogah!!
Merasa ditipu, saya bersungut-sungut dan mengutuki emang-emang biadab ini, tidak berperiketukang dagangan.
“Mang, bukan yang itu. Masa saya mau pulang pake selempak?!”
Kebetulan beres hujan gede, hujan angin dor-dar gelap bikin saya masuk anjing. Jadi mau dipake langsung gitu ceritanya, biar gagah kaya tentara beneran. Tapi apa boleh buat masyarakat Indonesia mesti belajar lagi untuk mengejah, membaca dan menulis. Terutama memilih pakaian…sungguh merepotkan!!!
Akhirnya saya ambil kembali tuh uang yang udah lecek, tanpa pamit sun pipi kiri sun pipi kanan langsung ngibrit pundung….
Sampe saya janji pada diri saya:
“SAYA TIDAK MAU BELI PAKAIAN YANG DI CAMPUR DENGAN DALEMAN, APALAGI DALEMAN ANJING!!!”
To be continued….
Maaf, besok dilanjut lagi. Mata saya udah bintit!!!
Lanjutin yah, otak saya udah gak kuat nampung kata-kata yang tak tertampung. Apalagi ini di kampung, mumpung-mumpung saya masih belajar menghitung mari kita bermain kata-kata dengan lampu gantung dan itupun tergantung, takut-takut nanti kamu gak punya idung tapi mungkin kamu beruntung. hahahaha…
Jangan liat-liat saya, liat diri kamu yang belum mampu berbuat baik pada sesama hewan!!!
Okeh, kita lanjutin kisah tentang si loreng korengan ini.
Pernah ketika saya muda dulu, sering ikut-ikutan buka celana di depan kantor polisi sambil menunjukan celana dalam saya yang loreng…
Tapi maaf, cerita ini tidak untuk diperjual belikan!! Karena bukan cerita ini yang saya mau ceritakan.
Di suatu hari yang cerah gak ada ujan gak ada ojek, tapi banyak pejalan kaki dan para pengemis ‘purtung’ (pura-pura buntung). Kebetulan saya senang musik ‘DANGDUT”, tapi bukan dangdut yang ada di Indonesia. Dangdut ini bikin kita manggut-manggut ampe bisa jumpalitan. To da point aja, saya suka musik keras, apa aja yang penting keras. Ga bisa saya sebutin satu-satu, karena pasti yang keras gak bisa dimakan, percuma saya sebutin satu-satu tapi gak dimakan. Pada hari itu ada acara konser musik di Bandung, pokoknya Bandung, tepatnya di Cikutra.
Jalanan penuh sama peminta-minta, bukan...maksud saya makhluk-makhluk metal militia dan punkers yang penampilannya kaya cupang diadu, berantakan!!! ada yang cuma pake sempak dan baju kaya tukang jahit yang segalanya ditempelin sampe penuh, sama lap bekas yang udah di buang. Gelar ini saya berikan kepada mereka anak Punk!! Mereka patut diacungi jempol kaki gajah. Mereka berani jual apa aja buat bisa nonton konser, kalo bisa jual ibunya…
Ya enggak lah, bego amat!! Pokoknya mereka orang hebat. Walupun mereka gak sekolah, mereka semua berjiwa sosial, Jiwa Brandal Ingat Ilahi (JIBRIL). Gak kaya orang-orang sok hebat yang bisanya cuma omong dan saya mengakreditasi mereka nilai A.
Ini dia satu lagi jawara. karena saya termasuk didalamnya. Dan karena saya suka yang simpel-simpel. Baju item berdesain kejam dan sepatu keren-keren, pokoknya semua keliatan parlente. Tapi hanya saya saja yang terlihat bercahaya, karena waktu itu saya masih suka sholat (sekarang juga saya masih menjalani rutinitas itu, karena itu kebutuhan rohani saya).
Ceritanya begini dan begitu, ada salah seribu dari mereka yang memakai celana loreng sontog imitasi buatan Indoneia yang udah lusuh dan beribu macam bau yang dikeluarkannya terlihat sedang sibuk dengan tali sepatunya yang lepas. Pada saat itu juga datanglah bapak tentara yang berbadan besar bertanduk sapi dengan duri di tubuhnya serta bulu-bulu lebat tumbuh di sekujurnya. Tapi saya kira ini bukan bapak tentara yang saya sebutkan, ini adalah monster jahat yang baru dilahirin sama gozila tadi pagi. Bapak tentara yang saya sebutkan tadi itu bertubuh tegap, tampan dan terlihat gagah berani mendatangi anak itu.
“Heh kamu, siapa yang menyuruh kamu pakai celana itu?”
“Eh,,eh,,enggak pak, gak ada yang nyuruh kok!”
“Kalau begitu, lepas celananya sekarang juga, sebelum saya tembak di tempat!!!”
Lho…saya kira ini cuma salah paham, tapi ternyata memang benar, bapak tentara yang saya sebutkan tadi yang bertubuh tegap, tampan dan terlihat gagah berani ini tidak mau ada yang memakai celana seragamnya ada yang menyamai celananya yang masih bagus, walaupun punya anak ini sudah lusuh. Doi gak mau ada epigon-epigon yang menyerupainya berkeliaran
“Lho pak, emang apa salahnya?”
“Salah kamu jelek! (Oh tidak, bapak ini merasa dirinya tampan, tapi tidak akan pernah menyaingi saya) saya tidak mau ada yang memakai celana seperti itu kecuali kamu mesti jadi tentara dulu. Cepat lepas!”
“Pak, saya gak ada celana lagi!”
“Cepat lepaskan! Kalau tidak, saya akan makan paku biar paku di dunia ini habis!”
“@#$%!?? Pak, apa tidak ada toleransi, Allah juga Maha Pemaaf dan Dia tidak memaksa hamba-Nya yang tidak mampu, coba bapa buka surat Al-baqarah ayat 286!?”
“Saya bukan Allah, dan saya juga tidak akan menerima toleransi untuk saat ini…”
“Tapi kan bapak hamba-Nya!?”
“Jangan banyak bicara, kalo kamu tidak mau membukanya akan saya gigit kamu. Karena saya sudah satu tahun tidak makan!”
“Ya sudah, saya beliin makanan dulu ya pak?!”
“Owh, ya sudah silahkan, tapi tolong pakai sambal yang banyak!”
Owh, rupanya anak ini korban kekerasan rumah jalang, rupanya seorang penjilat ini tak akan pernah mendapatkan makanan yang anak tadi janjikan, tentunya!! Daripada harus terus diintrogasi sama makhluk ini, mending saya pulang kehadiratnya. Mungkin tak mungkin memang yang baiklah yang pasti menang. Kebenaran itu tetap benar walaupun kita menyebutnya salah…DIA tetap Kuasa meski kita menggugat, DIA tetap Esa meski kita mendua, hidup kebenaran!! Mari kita mencari kebenaran…
Maaf jika ada kesamaan kata atau karakter. Saya tidak berniat menyinggung siapapun, karena saya hanya ingin menulis dan terus menulis. Semoga ada hikmah di balik tembok rumah tetangga, dimanapun itu…karena hikmah tidak dibatasi oleh satu teritorialpun.
Dan buat bapak-bapak yang saya sebutkan di atas, itu bukan siapa-siapa. Saya juga gak tau dia siapa, karena ini cuma cerita saya, bukan cerita anda. Walaupun ada yang seperti ini, tapi saya tidak bermaksud pada anda, karena saya tidak kenal dengan anda. Cukup sekian terimakasih…
Mari Berpura-pura!!
Siapa yang ingin hidup dalam kepura-puraan?? Apalagi hidup dengan orang yang tidak kita cintai. Apakah semuanya hanya separuh waktu yang akan berujung padak titik sebuah misteri??? Biarkan binasa tak berlanjut usia.
Yah, berpura-pura atau tidak, meninggalkan lebih sakit, karena orang yang meninggalkan mendapatkan dua tekanan:
Saat ia memutuskan untuk meninggalkan
Saat ia merasakan kehilangan setelah meninggalkan
Satu hal, hidup itu adalah mengukuhkan komitmen dan menentukan prioritas. Ketika kita meninggalkan hanya untuk suatu prioritas, mungkin itu akan mengurangi beban dan rasa sakit. Tapi jika kita meninggalkan karena suatu ego, maka itulah yang akan menjadi bibit penyesalan…jadikan kecewa sebagai modal meraih mimpi kawan, katakan tidak jika itu akan membuatmu kecewa lagi.
Hari ini Milikmu
Hari ini milikmu..
Hari esok masih mungkin milikmu..
Jangan sebut hari kemarin..
Karena kemarin sudah bukan lagi milikmu..
Hari ini kamu senang..
Hari esok mungkin saja kamu sedih..
Karena hidup itu bukan hanya mendapatkan kesenangan..
Hidup kadang naik kadang turun..
Kadang ke atas kadang ke bawah..
Tidurlah..
Tapi sebelum itu ingatlah!!
Apakah besok kamu akan bangun lagi??
Sudah siapkah kamu menghadapinya..
Ya, pasti kamu akan menjawab..
“Masih banyak yang harus diselesaikan dan dikerjakan”
Tapi, sudah sejauh mana kamu mempersiapkannya??
Sudah berapa banyak pekerjaan yang kamu selesaikan??
Seproduktif apakah kamu mempergunakan waktu kamu yang tersisa?
Ingatlah, dia tidak memandang kamu siapa..
Jadilah lampu yang menerangi sekelilingmu..
Teruslah terangi mereka hingga mereka seterang dirimu..
Mereka akan terus terang dan akan menerangi yang lainnya..
Semoga ini menjadi satu hal yang baik untukmu..
Kenapa Mereka Mesti Dilahirkan
Pagi ini saya sudah bangun, jam 11.00 pagi. Ukuran paranormal yang selalu tidur malam karena nonton bola. Saya ingat sesuatu, saya belum mandi kemarin sore karena terlalu sibuk mengurusi karyanya si Tulis, merepotkan!!!
Belum sempat saya bernafas setelah ingat sesuatu tadi, datang suatu seekor yang saya tidak tau dari mana datangnya itu, yang saya tau…saya tidak inginkan kehadirannya. Namanya ‘Jenuh’. Karena dia saya gak enak hati pagi ini, mungkin untuk seterusnya sampe saya genap mendapat gelar S3 (waktu lahir, Tk dan nanti pas lulusan). Lalu setelah itu saya melamun!! O iya, saya tidak merokok, karena saya tidak mau ada yang memandang jelek privasi saya (supaya aja).
Sambil melamun, saya kepikiran kalo hari ini saya ada tugas hafalan sama pembimbing hifdzan saya... Oh tuhan, hari ini seperti ini, besok apa lagi????
Saya coba ambil buku ‘mantra pengusir setan’ saya, setelah beberapa jam saya menghafal, saya merasa kesal karena gak hafal-hafal…tanpa terasa dan disadari, keringat dingin ini mengucur begitu saja, tak bisa dibendung hingga aku terkulai lemas di atas tumpukan kapuk ini, tak ada yang dapat menolong saya, selain yang disana…
Tak beberapa lama saya terpuruk dalam nestapa dan ketidak berdayaan…datanglah anaknya si ‘jenuh’ yaitu ‘tertekan’… Ya nun Gusti nun Agung. Saat itu pula saya ingin berenang ke dasar yang paling dasar, sehingga ia tak harus mengejar saya karena harus mencuci pakaian mereka…tapi tidak, mereka kekeuh nungguin saya sampe saya mati di dalam air. Sungguh mengesalkan!!
Ya udah, akhirnya saya ngalah. Tapi bukan berarti saya kalah, karena saya mesti mempersiapkan strategi untuk menang..
Saya marah-marah ke semua orang, kecuali sama ‘buku sakti’ saya, karena hanya dialah tempat curhat saya...dan saya sarankan pada anda, kalo suatu saat mereka datang ke dalam kehidupan anda tolong sampaikan “BAHWA SAYA BENCI MEREKA.” Dan satu lagi, kalo mereka mengganggu kehidupan anda: cukup seduh secangkir kopi++ (jangan lupa tawari orang-orang disekelilingmu, belum tentu mereka tidak mau).
Dan…TERSENYUMLAH……
Garut, 2009
Muka Saya Pas-Pasan

Emang kalo cinta mesti liat wajah ya??? Emang kalo ganteng mesti putih??
Kalo begitu, saya rasa kambing yang diwajahnya ditumbuhi bulu-bulu putih itu tampan.
Saya memang tampan, meskipun begitu saya juga rupawan, tapi saya putih!!!
Kalo sudah begini siapa yang tidak mengejar-ngejar dan suka sama saya…Kamu-kamu mesti setuju, karena ini karya saya.
Tapi kamu lupa satu hal…SAYA TIDAK BAIK!!! Saat ini, esok, dan esok-esok yang lain, mungkin kebaikan dikalahkan dengan ketampanan.
Owh…..para petani!!! Hati mereka telah tertutup.
Cuplikan aneh….
“Ambu, abah kasep yah??”
“Muhun, abahku emang kasep.”
“Tapi lamun abah kasep, ambu moal bogoh”
“Lho…kok! Abah kebalik mereun?”
“Tidak ambu, kalo abah kasep ambu tidak mungkin suka sama abah!”
“Iih…abah ada-ada sajah, seharusnya kalo abah kasep ambu suka!”
“Abah dari tadi juga ada-ada sajak, puisi dan sastra…enggak ambu, ambu yang salah..karena abah tau ambu orang baik”
“Maksud abah??”
“Iya, karena abah bageur, ambu cinta sama abah…percuma abah kasep kalo gak bageur mah mbu..toh abah teu kasep-kasep teuing, kenapa abah bilang ambu orang baik?? Karena ambu bisa cinta dan menilai abah..makanya kalo abah cuma kasep, ambu gak akan cinta sama abah. Kenapa ambu cinta?? Karena abah orang baik..betul tidak???”
“Iya…iya…karena abah nu ngomongna ambu setuju aja”
“Owh…gitu, sekarang gimana kalo kita tidur cepet, apa ambu setuju juga???”
“Iya hayu atuh bah, ambu juga sudah ngantuk”
Akhirnya dia tertidur, dan saya?? Saya belum tertidur karena saya masih ingin melamun…
O iya, cita-cita saya kalo nanti punya toko, saya akan mempekerjakan mereka orang-orang cantik dan tampan agar toko saya ramai dikunjungi orang-orang yang melihat pegawai-pegawai saya:
Keuntungan dari toko
Uang hasil dari tontonan tersebut
Dan……..
Treekkkkkk…!!
Lampu ruangan saya mati.
Untung Aja Bukan Mata Beneran

Siang itu, yah hari itu ingin disebut senin, siang itu…yah siang yang jalang, hawa panas menerpa raga. Sebetulnya belum terlalu siang, tapi karena ini cerita saya, saya mau bilang ini siang. Gak boleh ada yang komentar!!!
Siang-siang gini enaknya apa yah…tapi sekarang saya bukan mau curhat, saya mau cerita…tapi bukan buat anak saya, kebetulan saya belum punya anak. Saya mau bercerita tentang anak, tentang dua anak remaja, namanya ‘Begini Ya Begitu’. Nah….ceritanya begini. Pada hari itu, maksudnya siang yang jalang yang hanya saya saja yang bilang siang karena saya maunya siang, tapi terserah kalo orang mau bilang sore…ceritanya hari itu mau ada ulangan matematika. Kebetulan si ‘Begini’ itu gak punya modal buat sekolah, sampe pena aja gak punya. Bayangin aja orang mau buang hajat (maaf jorok, karena ini toilet yang banyak lalatnya) kaga bawa gayung…terus apa hubungannya???
Yah, kembali ke topik utama..saya sudah ngantuk!!!!
Setelah itu ia mencari dan terus mencari sampe jatuh, jatuh semanget karena gak nemu-nemu itu yang namanya pena.
Nah, kebetulan ada anak kelas lain yang namanya ‘Terserah’, lengkapnya ‘Terserah Saya Saja’. Si ‘Terserah’ ini emang sedikit rada kuper, karena fobia berteman dengan manusia. Katanya manusia itu hanya bisa menyita waktuku dalam kesia-siaan, hanya bisa mencaci tanpa bisa memberikan pencerahan dan jalan keluar. Tapi akhirnya ia sadar bahwa dia juga seorang manusia. Sampe ia menyesal karena ia dilahirkan oleh manusia, padahal jika ia dilahirkan kembali..ia ingin dilahirkan sebagai gayung dan menyaksikan panorama pengeksekusian kakus yang selalu dihujani kotoran. Dan hanya menjadi saksi bisu atas pendeskriminasian makhluk-makhluk jahanam…besok atau kapanpun!! Saya juga pengen nyoba jadi gayung…
Lalu apakah ‘Begini’ berhasil meminjam penanya ‘Terserah’??? Jawabannya mungkin…karena saya belum menceritakannya kan, ya, ya, kan!!! Jawabannya iya…
Akhirnya ‘Begini’ pun memberanikan diri untuk meminjam penanya ‘Terserah’.
“‘Terserah’, hari ini aku ada ulangan…”
Dengan tatapan sinis dan seronok ia menelanjangi mata si ‘Begini’ dengan tajam.
“Terus, emangnya ulangan perlu persetujuan saya gitu???”
Dengan sedikit bernafsu karena ‘Begini’ melihat betis ‘Terserah’ yang sexy, ia berkata:
“Mau ngasih pinjem gak, ngomong kok ngaler ngidul!”
“Ya…iya…ini pakai mata pena saya, semoga kamu dapat menyelesaikan ulangan dengan baik”. Malu-malu tapi nafsu ia memberikan penanya.
“Lho, emang pena ada matanya yah??? Perasaan baru denger…??
“Emangnya kamu gak tahu yah…itu kan cuma sebutan..”
“Trus kenapa dinamain mata pena?? Kan gak masuk akal…?”
“Kalo begitu pena beruntung gak punya mata kaya kamu, karena kalo dia punya mata kaya kamu, ntar dipakai liat yang enggak-enggak, dan dia masuk neraka.”
Dasar, kalo begini ceritanya aku gak akan pernah mau lagi minjem pena ke dia,,sungguh menyebalkan ‘Terserah’ ini.
“Bunga kembang tujuh rupa, uang tujuh rupee, melati tujuh iket, cabe tujuh bungkus, bawang setengah kiloeun Mang…”
Teman saya mabok, tolong bawa dia ke dukun cabul…gubraaakkkkkk!!!!!!!
Hening….
Masih hening…..
“Ya sudah ‘Begini’, bawa pena saya, semoga kamu bisa mengisi dengan baik!”
Tapi hati ‘Terserah’ berkata lain; “Ya Allah, semoga guru matematika kami masih waras untuk terus mengajar anak seperti ini.”
Amien….o iya!!! Saya belum gosok gigi lho…maaf apabila ada kesamaan kata-kata dan nama-nama, karena saya tidak mau ada pihak yang terdzolimi apalagi tersanjung oleh kata-kata saya, karena fitnah itu lebih kejam daripada pemplagiatan..yang penting, anda dan saya senang dan bisa makan sop kambing sama-sama lagi sama seperti dulu kita masih Tk…
Mari Berpura-pura!!
Siapa yang ingin hidup dalam kepura-puraan?? Apalagi hidup dengan orang yang tidak kita cintai. Apakah semuanya hanya separuh waktu yang akan berujung padak titik sebuah misteri??? Biarkan binasa tak berlanjut usia.
Yah, berpura-pura atau tidak, meninggalkan lebih sakit, karena orang yang meninggalkan mendapatkan dua tekanan:
Saat ia memutuskan untuk meninggalkan
Saat ia merasakan kehilangan setelah meninggalkan
Satu hal, hidup itu adalah mengukuhkan komitmen dan menentukan prioritas. Ketika kita meninggalkan hanya untuk suatu prioritas, mungkin itu akan mengurangi beban dan rasa sakit. Tapi jika kita meninggalkan karena suatu ego, maka itulah yang akan menjadi bibit penyesalan…jadikan kecewa sebagai modal meraih mimpi kawan, katakan tidak jika itu akan membuatmu kecewa lagi.
Garut, 2009
Sepatu Milik Tentara
Gak tau ya, sepatu tentara mesti dibuat dengan motif yang kaya gitu. Ada yang tau gak?? Mungkin biar bisa maen lumpur di pekarangan sawahnya pak haji kali yah, karena panjang banget udah gitu tebel abis gitu, kayanya water resistan hahahaha…jam kali!!!
Apa lagi seragamnya yang penuh warna, loreng-loreng kaya koreng, sekarang udah banyak banget, banget imitasi-imitasinya di emperan, tapi kalo kamu mau yang rada bermerk, atau istilahnya mah biar keliatan supple, saya sering liat di tokonya Om Eiger sama om-om lainnya.
Apalagi di cimol (yang gak tau ndeso) tempat barang-barang bekas di Bandung, kaya korban tsunami diampar berserakan begitu aja, dicullkeun…
Kalau kamu jago nawar pasti tau donk ayam jago, hewan bertanduk dua dengan sirip di bawah pusar…nah kalo kamu jago, pasti entar harganya turun berat, 40 kilo!!!
Dulu saya sering belanja ke cimol, karena saya masih produktif untuk nyolong…
Tapi sayang, penyakit syndrome H2sp2345 (itu nomer rekening saya) cacat mental akut ini telah mengakar jauh ke dalam sungai gangga, sampe orang India juga berebut buat dimasak dijadiin acar…begini ceritanya:
“Mang, ari ieu sabarahaan?” (Bang, ini berapa harganya?)
“Nu mana jang?” (Yang mana nak?)
“Nu eta tah, nu sae keneh!” (Yang itu tuh, yang masih bagus!)
“Owh….ieu Rp 5000 jang.” (Owh…ini Rp 5000 nak.)
“Wah, maenya! Kamari abdi meser di pasar Rp 200 perak mang…” (Wah, masa’! Kemarin saya beli di pasar cuma Rp 200 mang…)
“@#$%&^??? No what-what???
“Heu, teu ketang. Ieu artosna!” (Heu, enggak. Ini uangnya!)
Tapi ternyata eh ternyata berjudi itu haram, karena eh karena saya makin pusing baca tulisan saya sendiri. Tapi ternyata apa yang dia berikan pada saya, eng…ing…eng….!!!
Celana dalam lucu motif tentara Thailand yang mungkin baru aja dilepas abis perang langsung dikirim deh ke cimol, yang sekarang ada di tangan emang-emang ini…ih, ogah!!
Merasa ditipu, saya bersungut-sungut dan mengutuki emang-emang biadab ini, tidak berperiketukang dagangan.
“Mang, bukan yang itu. Masa saya mau pulang pake selempak?!”
Kebetulan beres hujan gede, hujan angin dor-dar gelap bikin saya masuk anjing. Jadi mau dipake langsung gitu ceritanya, biar gagah kaya tentara beneran. Tapi apa boleh buat masyarakat Indonesia mesti belajar lagi untuk mengejah, membaca dan menulis. Terutama memilih pakaian…sungguh merepotkan!!!
Akhirnya saya ambil kembali tuh uang yang udah lecek, tanpa pamit sun pipi kiri sun pipi kanan langsung ngibrit pundung….
Sampe saya janji pada diri saya:
“SAYA TIDAK MAU BELI PAKAIAN YANG DI CAMPUR DENGAN DALEMAN, APALAGI DALEMAN ANJING!!!”
To be continued….
Maaf, besok dilanjut lagi. Mata saya udah bintit!!!
Lanjutin yah, otak saya udah gak kuat nampung kata-kata yang tak tertampung. Apalagi ini di kampung, mumpung-mumpung saya masih belajar menghitung mari kita bermain kata-kata dengan lampu gantung dan itupun tergantung, takut-takut nanti kamu gak punya idung tapi mungkin kamu beruntung. hahahaha…
Jangan liat-liat saya, liat diri kamu yang belum mampu berbuat baik pada sesama hewan!!!
Okeh, kita lanjutin kisah tentang si loreng korengan ini.
Pernah ketika saya muda dulu, sering ikut-ikutan buka celana di depan kantor polisi sambil menunjukan celana dalam saya yang loreng…
Tapi maaf, cerita ini tidak untuk diperjual belikan!! Karena bukan cerita ini yang saya mau ceritakan.
Di suatu hari yang cerah gak ada ujan gak ada ojek, tapi banyak pejalan kaki dan para pengemis ‘purtung’ (pura-pura buntung). Kebetulan saya senang musik ‘DANGDUT”, tapi bukan dangdut yang ada di Indonesia. Dangdut ini bikin kita manggut-manggut ampe bisa jumpalitan. To da point aja, saya suka musik keras, apa aja yang penting keras. Ga bisa saya sebutin satu-satu, karena pasti yang keras gak bisa dimakan, percuma saya sebutin satu-satu tapi gak dimakan. Pada hari itu ada acara konser musik di Bandung, pokoknya Bandung, tepatnya di Cikutra.
Jalanan penuh sama peminta-minta, bukan...maksud saya makhluk-makhluk metal militia dan punkers yang penampilannya kaya cupang diadu, berantakan!!! ada yang cuma pake sempak dan baju kaya tukang jahit yang segalanya ditempelin sampe penuh, sama lap bekas yang udah di buang. Gelar ini saya berikan kepada mereka anak Punk!! Mereka patut diacungi jempol kaki gajah. Mereka berani jual apa aja buat bisa nonton konser, kalo bisa jual ibunya…
Ya enggak lah, bego amat!! Pokoknya mereka orang hebat. Walupun mereka gak sekolah, mereka semua berjiwa sosial, Jiwa Brandal Ingat Ilahi (JIBRIL). Gak kaya orang-orang sok hebat yang bisanya cuma omong dan saya mengakreditasi mereka nilai A.
Ini dia satu lagi jawara. karena saya termasuk didalamnya. Dan karena saya suka yang simpel-simpel. Baju item berdesain kejam dan sepatu keren-keren, pokoknya semua keliatan parlente. Tapi hanya saya saja yang terlihat bercahaya, karena waktu itu saya masih suka sholat (sekarang juga saya masih menjalani rutinitas itu, karena itu kebutuhan rohani saya).
Ceritanya begini dan begitu, ada salah seribu dari mereka yang memakai celana loreng sontog imitasi buatan Indoneia yang udah lusuh dan beribu macam bau yang dikeluarkannya terlihat sedang sibuk dengan tali sepatunya yang lepas. Pada saat itu juga datanglah bapak tentara yang berbadan besar bertanduk sapi dengan duri di tubuhnya serta bulu-bulu lebat tumbuh di sekujurnya. Tapi saya kira ini bukan bapak tentara yang saya sebutkan, ini adalah monster jahat yang baru dilahirin sama gozila tadi pagi. Bapak tentara yang saya sebutkan tadi itu bertubuh tegap, tampan dan terlihat gagah berani mendatangi anak itu.
“Heh kamu, siapa yang menyuruh kamu pakai celana itu?”
“Eh,,eh,,enggak pak, gak ada yang nyuruh kok!”
“Kalau begitu, lepas celananya sekarang juga, sebelum saya tembak di tempat!!!”
Lho…saya kira ini cuma salah paham, tapi ternyata memang benar, bapak tentara yang saya sebutkan tadi yang bertubuh tegap, tampan dan terlihat gagah berani ini tidak mau ada yang memakai celana seragamnya ada yang menyamai celananya yang masih bagus, walaupun punya anak ini sudah lusuh. Doi gak mau ada epigon-epigon yang menyerupainya berkeliaran
“Lho pak, emang apa salahnya?”
“Salah kamu jelek! (Oh tidak, bapak ini merasa dirinya tampan, tapi tidak akan pernah menyaingi saya) saya tidak mau ada yang memakai celana seperti itu kecuali kamu mesti jadi tentara dulu. Cepat lepas!”
“Pak, saya gak ada celana lagi!”
“Cepat lepaskan! Kalau tidak, saya akan makan paku biar paku di dunia ini habis!”
“@#$%!?? Pak, apa tidak ada toleransi, Allah juga Maha Pemaaf dan Dia tidak memaksa hamba-Nya yang tidak mampu, coba bapa buka surat Al-baqarah ayat 286!?”
“Saya bukan Allah, dan saya juga tidak akan menerima toleransi untuk saat ini…”
“Tapi kan bapak hamba-Nya!?”
“Jangan banyak bicara, kalo kamu tidak mau membukanya akan saya gigit kamu. Karena saya sudah satu tahun tidak makan!”
“Ya sudah, saya beliin makanan dulu ya pak?!”
“Owh, ya sudah silahkan, tapi tolong pakai sambal yang banyak!”
Owh, rupanya anak ini korban kekerasan rumah jalang, rupanya seorang penjilat ini tak akan pernah mendapatkan makanan yang anak tadi janjikan, tentunya!! Daripada harus terus diintrogasi sama makhluk ini, mending saya pulang kehadiratnya. Mungkin tak mungkin memang yang baiklah yang pasti menang. Kebenaran itu tetap benar walaupun kita menyebutnya salah…DIA tetap Kuasa meski kita menggugat, DIA tetap Esa meski kita mendua, hidup kebenaran!! Mari kita mencari kebenaran…
Maaf jika ada kesamaan kata atau karakter. Saya tidak berniat menyinggung siapapun, karena saya hanya ingin menulis dan terus menulis. Semoga ada hikmah di balik tembok rumah tetangga, dimanapun itu…karena hikmah tidak dibatasi oleh satu teritorialpun.
Dan buat bapak-bapak yang saya sebutkan di atas, itu bukan siapa-siapa. Saya juga gak tau dia siapa, karena ini cuma cerita saya, bukan cerita anda. Walaupun ada yang seperti ini, tapi saya tidak bermaksud pada anda, karena saya tidak kenal dengan anda. Cukup sekian terimakasih…
Garut, 2009
Fight Corruption!!!
Omong-omong korupsi, siapa yang tau??? Tadi saya ditanya sama adik kelas saya…
“A, korupsi itu apa sih??? Kata bibi dapur saya gak boleh korupsi!” katanya.
“Lho….anak kecil aja udah tau korupsi... jelasin jangan???”
Ya akhirnya saya jelasin.
“Nak, korupsi itu bau, jadi kamu gak boleh makan korupsi..nanti keteknya bau lho!”
“Lho a, emang korupsi makanan yah…?”
“Ya, dari buku yang Aa baca, korupsi itu sejenis acar...yang kalo ade makan entar ketagihan, tapi itu terserah ade ketang...kalo A gak mau makan korupsi, entar A kencing batu lagi…iyh!!!”
Makin ga ngerti aja dia pas saya jelasin, menkerat-mengkerut kaya copet…tapi tetep, yang namanya anak kecil nurut aja, walau saya bilang korupsi itu binatang buas dia akan tetep bilang “Owh….gitu ya a?! Ya udah saya besok makan batu aja deh biar cepet pinter, haha…”
Ya udah, lain kali saya akan jelaskan sama dia, toh saya jelaskan sekarang juga dia pasti muntah.
Adzan ashar telah tiba, ayam jago pun berkokok minta jatah. tapi tunggu!!! liat itu, ada sapi terbang…
“De, liat itu ada sapi terbang, buntutnya panjang banget!”
“Ah, masa??? saya cuma liat awan biru!”
“Iya, saya berbohong, siapa tahu anak segede gini masih bisa di kibulin, siapa yang percaya ada sapi buntut panjang bisa terbang?! Saya cuma mengalihkan perhatiannya aja takut ditanya yang aneh-aneh lagi!”
Korupsi adalah suatu perbuatan yang dilarang dalam Agama saya, bagi yang merasa beragama Islam, mungkin tau apa yang dilarang dan apa yang diperintahkan, tapi saya gak tau, kenapa yah korupsi mesti dilahirkan?? Kenapa sih mesti dilahirin?? Tapi kata ibu saya ada tuwh dalam Al-Qur’an…akhirnya saya buka dech Al-Qur’an:
“laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Al-Maidah: 38)
Ah, beruntungnya punya Negara kaya Indonesia ini, korupsi cuma jadi ajang permainan setiap umur, makanya mereka bebas berkeliaran di jalanan, di mall, di kebon cengek, di walungan, coba aja mereka hidup di Negara saya, pasti saya sudah jadiin sup di rumah…pasti enak.
Secara gak langsung korupsi itu mencuri, tapi untung saya gak punya penyakit CLEPTO, jadi tangan saya masih utuh duanyanya!! Eh,inget lho.. korupsi itu di mulai dari yang kecil-kecil sampe yang sedeng-sedeng, lalu setelah itu gede-gede…kalo kamu korupsi, ga akan diterima shodaqohnya. Kata kanjeng Nabi orang yang mengambil dan menerima uang dari hasil pemanipulasian hukumnya haram.
Pernah waktu itu saya jajan ngutang di tempat biasa, karena di sekolah saya ada yang membuka cabang pengutangan. Kejadiannya tepat waktu saya gosok gigi di lapangan basket…Eh bukan, waktu itu saya juga lagi ngasbon (biar ga terlalu malu). Seorang bocah bernama ‘Aneh Sekali’ lagi jajan, saya ga tau dia ngutang atau jajan,t api mungkin lebih tepatnya ngasbon kaya saya. Kejadian ini terjadi begitu saja mengalir bagai ingus anak tetangga saya.
Pada waktu ia bayar uangnya ia memberikan uang ribuan dua lembar.
“ieu bu, dua rebueun!” (bu, ini dua rebu aja!)
Lho…kok?? mungkin si ibu itu gak ngeliat, tapi saya seorang paranormal yang bisa nyantet siapa aja yang lagi buang hajat...padahal tadi saya melihat dengan mata kepala saya sendiri anak itu memasukan jajanannya kedalam celananya yang lusuh. Saya tau dia tidak memakai celana ‘perang’ tapi entah tujuannya untuk apa. Saya yakin makanan itu pasti langsung basi.
Tuh kan kebukti, korupsi itu hidup, bahkan tidak ada yang berusaha memburunya, biarkan nanti kalo saya sudah punya bedil saya tembak dia biar tahu rasa.
Kejadian kedua, saya temukan di dapur wajah-wajah tanpa dosa berkeliaran disana sini mencari dimana letak sapi perah tadi bersembunyi…
Oh tidak, ini pengkonsolidasian…saya tahu dia berupaya menjebak saya dengan topeng supermen, dan temannya pake topeng si gareng, sedangkan saya pake topeng arjuna. Mereka berusaha menjebak saya dengan istilah;
”A tadi itu bagiannya si garpu, sedangkan saya belum kebagian”
Aha…..untung saya pinter, jadi punya ide buat bukti.
“Lho, kan tadi juga kamu udah, kamu jangan bohong, dosa tau!”
“Enggak ko a, saya gak bohong, beneran!”
“Biasanya orang yang suka bohong tangannya bau…”
Hening…
Masih hening…
Saya liatin dia sampe keluar air mata, eh……..dia cium juga tuh tangan!!!
Dahsyat, betapa pintarnya saya sampai berhasil menemukan koruptor kecil…
Akhirnya dia malu sendiri, trus….akhirnya saya gak tau kabarnya gimana, karena dia belum pernah lagi ngasih kabar lagi ke saya. Mungkin dia mencoba gantung diri karena telah saya buat kecewa dengan menolak cintanya, tapi sampai saat ini dia masih berkeliaran di Negara saya…
Ya Tuhan…..
Makanya buat kalian-kalian yang suka korupsi kecil dengan contoh-contoh yang saya sebutkan di samping barusan, cepat inyaf… korupsi itu dimulai dari yang kecil-kecil sampe yang sedeng-sedeng, lalu setelah itu gede-gede…
”jangan bikin korupsi terus meraja rela, lawan korupsi jangan sampai ia mengganggu kesejahteraan santri”
Setidaknya di kawasan kita sendiri, baru setelah itu di kawasan terlarang. Maaf kalo tidak di sebutkan contoh-contoh yang lain, karena saya belum mandi, mungkin kalo terjadi iritasi ringan bisa langsung hubungi dokter terdekat…
Ingatlah wahai kawan, ”ini bukan karya tulis, ini karya saya. Jadi jangan coba-coba bilang ini karya tulis, karena bukan cuma tulis aja yang punya karya, sekarang mana karya kalian!!! Jangan hanya bisa jadi plagiator, tapi cobalah jadi operator yang selalu memandu acara buka bareng abah rindu…hahahaha
Garut, 2009
Cita-Cita Seorang Anak
Saya tidak pernah menyalahkan pola pikir orangtua-orangtua terdahulu. Karena saya tahu, meskipun begitu mereka memiliki predikat ‘syurga’ di kakinya. Saya tak pernah berusaha untuk menentangnya. Tapi saya hanya mencoba untuk meluruskan. Masing-masing orangtua memiliki metode untuk mendidik anak-anaknya, tapi saya kira ego mereka turut campur dalam masalah ini. Contoh; ketika seseorang tak bisa mengejar cita-citanya sebagai dokter, maka ia akan melampiaskan cita-citanya pada anaknya, sehingga anak menjadi korban ambisi orang tua.
Saya tidak bilang menjadi dokter itu jelek, semua orang tahu bahwa dokter adalah pekerjaan yang mulia. Tapi yang jadi permasalahan disini adalah bahwa seorang anakpun memiliki cita-cita yang ingin mereka gapai, seorang anak mempunyai hak untuk menyublimasi keinginan-nya. Kebanyakan orang tua tidak mengetahui keinginan spesifik anaknya, sehingga mereka terus menerus menekan anaknya dan menjadikan cerminan dirinya, maka terjadilah miskomunikasi yang membentuk spekulasi sehingga anak tersebut tidak menguasai kepribadian yang dimilikinya.
Semoga orang tua saya tidak seperti itu yah….!!!
Tidak bisa dipungkiri, setiap anak pasti memiliki cita-cita sehingga setiap guru sekolah dasar pun telah menanamkan murid-muridnya dengan pertanyaan-pertanyaan tentang cita-cita yang ingin mereka gapai. Tapi ketika keinginan seorang anak bertolak belakang dengan keinginan orang tuanya, sang anak hanya akan bisa menarik nafas berat karena tak ada dukungan yang lahir dari seseorang yang mereka hormati.
Mungkin tulisaan ini akan menggambar-kan bagaimana keinginan saya terhadap orangtua saya. Ketika seorang saya berusaha untuk menulis dengan susah payah agar orang tua saya meluangkan waktunya sekedar saja!! Supaya mereka tahu…
“Ini hanya akan membuang-buang waktu saja, karena waktu yang dimiliki orangtua tidak banyak, hanya untuk mencari uang dan bekerja keras untuk menghidupi keluarga”
Apakah anda memiliki kebahagiaan??? Bagaimana anda membagi waktu anda dengan kebahagiaan anda tersebut? Atau kebahagiaan anda hanya terletak pada pekerjaan? Apakah anda terdorong untuk melakukan sesuatu agar orangtua anda tahu apa yang anda inginkan??
Ya…semoga keinginan dan cita-cita anda selalu berada pada jalur yang positif…Amien.
Di Ujung Perhelatan Sang Ibu
Aku lahir menangis, ibuku tetap tersenyum
Tengah malam aku ngompol, ibuku cari popok
Akupun tertidur lelap, tapi ibu menjagaku
Akhirnya aku bertumbuh juga menjadi bocah.
Tapi ibuku tetap perhatian padaku
Aku bersekolah, ibuku jual sawah
Aku bermain, ibuku cari uang
Uang tak ada jika ibu tak cari uang
Tapi aku tetap senang walau keringat ibu bergelimang
Ibuku sakit, aku tak tahu
Tapi jika aku sakit ibu selalu berdoa
Aku marah-marah, ibuku tetap tegar tersenyum
Aku beli jajanan, ibuku terus menabung
Tabungan ibu habis, uangku pun habis
Saat ini, besok atau lusa, bagaimana jika ibu sudah tak ada
Sebentar lagi aku kuliah, ibuku jual rumah
Aku tinggal di kosan, ibuku tinggal dimana???
Aku tertawa-tawa, ibuku pun senang
Tapi aku banyak teman, ibuku kesepian
Saat ini, besok atau lusa… Apakah ibu masih muda??
Sekarang aku sudah besar, pengeluaran pun makin besar
Tak tau lagi apa yang harus ibu jual
Cincin dan gelang pun telah digadai…
Saat ini, besok atau lusa…
Sungguh engkau mungkin kan tiada..
Sungguh, tidak ada lagi orang yang rela mati demi kita selain “ibu”
Nun gusti nu agung, hampura kalepatan hamba nu tos ngagunung
Pikeun abi asup sorga, sareng indung jeung bapa
Najan palastra nepi kabisana
Sakabeh nu gumelar di dunya
Bakal panggih jeung ajalna
Ngan nu mangpaat pikeun sasama
Nyaeta kamulyaan, kajembaran, kawaluyaan jeung karahayuan
Hampura hamba nu sia-sia
“Abah Rindu”, 08 April 2010
“Heh, saha eta nu keur puisi??? Tong di baca, jiga nu ngarti wae…!!”
(Heh, siapa itu yang berpuisi??? Jangan dibaca, kaya yang ngerti aja…!!)
Jangan lupa ya, besok saya mau main futsal jam 3 sore. Jangan bilang siapa-siapa saya takut nanti dimarahin, karena hifdzan saya belum beres.
Anak Adalah Hasil
Nama saya Muhamad Hilman Wisudawan. Saya turunan ningrat karena nama akhir saya yang menyebabkannya demikian. Maka, sewaktu dilahirkan saya sudah mendapatkan gelar S1 yaitu ‘SELAMAT’.
Tanggal 25 Oktober 1992, waktu itu Indonesia sudah merdeka, makanya di jalan sudah jarang sekali ditemukan tentara berkeliaran. Oia, maaf... Saya bukan dilahirkan di rumah yang biasanya ditarik paksa oleh dukun cabul, takut ada yang berpikiran salah kalau ternyata saya dilahirkan di Rumah Makan tepatnya di kota Pasundan.
Tapi ada juga lho yang bilang saya lahir di Karawang, karena saya anak yang taat pada pembuat akte dan cinta pada negeri. Ya udah, biar gampang nyeritainnya saya lahir di kota Bandung.
Katanya Bandung waktu itu sepi karena saya masih dalam perut, baru mau maksa buat keluar. Pada saat itulah ibu menjerit meminta keselamatan buat anaknya. Kasian juga sih sama ibu pada waktu itu, tapi untungnya ibu tidak sia-sia melahirkan saya karena saya tampan.
Hening……….
“Dok, bagaimana dengan bayi saya??? Apakah dia berbuntut?? Tolong bersihkan darahnya supaya keliatan seperti manusia….”
“Tenang saja, Bu. Anak Ibu mirip sama nenek moyangnya!”
“Lho… Maksud dokter, anak saya kecoa???”
Ibu saya bernama Kusmiati dan ayah saya bernama Yaya sukarya. ?????. Mereka bertemu ketika mereka bertemu. Ya iyalah... Di suatu tempat yang saya kurang tau dimana itu karena saya belum lahir. ketika itupun mereka menikah dan tidak dikaruniai anak kecuali setelah saya lahir, karena saya anak yang paling utama.
Siapa yang tau semut??? Ada yang tau?!!
Iya, semut semacam binatang yang ada di zaman Yunani kuno, dia punya belalai dan gading serta sepatu bot seperti yang dimiliki kakek saya.
Tidak! Bukan seperti itu, semut adalah makhluk sosial yang mempunyai negara sendiri, mereka hidup tenang di populasinya. Walaupun semut memiliki negara yang kecil, tapi mereka hidup tentram tanpa ada yang mengganggu, tidak seperti kita yang hidup di negara besar tapi rusak oleh hiruk-pikuk yang rumit.
“Semut, apa kamu punya presiden??”
“Tidak, kami hanya punya pemimpin!”
“Lho, memang apa bedanya presiden sama pemimpin??”
“Beda, pemimpin itu punya hati, sedangkan presiden hanya memikirkan perut sendiri.”
Ya, itulah semut! Saya paling senang memperhatikan semut karena banyak pelajaran yang saya ambil darinya. Semut itu enak apalagi jika kita makan dan injak-injak... Dan dengan kesal pasti ia melototin saya sambil mencak-mencak minta tolong…
“Tolong saya, ini orang gila nginjek-nginjek saya... Ini pendzoliman!” Katanya.
Mungkin di dunia semut ada semacam algojo atau apa gitu saya kurang tau sampe akhirnya kaki saya bengkak-bengkak karena di serbu sama bapak dan temen-temenya semut yang tadi.
Kadang-kadang saya juga suka bolos waktu pelajaran gotong royongnnya Pak Semut.
Satu diantara banyak dari kekurangan saya yang saya sayangkan adalah saya cuma punya OTAK PAS-PASAN, dan satu kelebihan yang saya selalu banggakan pada orang yaitu penasaran yang over limit!!! Saya aneh…
Sebetulnya saya ingin menceritakan tentang banyak orang di episode ini, tapi saya capek, entar saya sakit lagi. Trus saya di infus abis gitu di suntik deh pantatnya, iyh… Ogah!!! yang jelas saya males nulisnya. Udah, itu aja ga usah ditanyain lagi.
To be continued…kalo ada waktu saya lanjutin!!!
Maaf kalo ada kesamaan cerita, nama, tokoh dan tempat atau latar seperti yang saya buat ini, karena saya yakin tidak ada lagi anak yang lahir lebih normal seperti saya. Besok atau lusa, saya cuma satu di dunia ini, kecuali kalo mau nungguin diperbanyak beberapa tahun lagi.
Langganan:
Komentar (Atom)