Ini bukan sebuah sajak ataupun bait cinta..
Bukan sebuah puisi agar kau dapat mengenang..
Dariku yang hanya semata wayang, wahai engkau..
Oh..aku hanya mencoba tuk mengerti..dan terus mengerti..!
Kini cukup sudah aku tersakiti..!
Tak cukup mngenalmu berhari-hari, berbulan-bulan..bahkan seabad lamanya..
Aku bukan stimulan, bukan motivator juga dahan yang selalu menopang dan memberikanmu batu loncatan..
Akupun butuh dimengerti, karena aku hanya seorang manusia dengan seongok daging yang tak lagi utuh..
Bukan ku tak ingin terus bertahan..tapi, mungkin aku tak cukup dewasa akan hal ini..sehingga tak bisa mengenalmu lebih jauh..
Bukan pula aku menafikan kasihmu…tak mungkin!! Karena akupun merasakannya..
Ah, aku tak mau menduga dan berprasangka..
Aku memang setitik ibarat yang lain dimatamu..walau hanya sekilas, kau tak kan mengenalku..
Kau tau? Aku mencari dengan rasa, mengayuh dengan cita..hingga ku terbaring dan ku akhiri dengan duka..pedulikah!
Sengaja aku tulis dengan sederhana agar kau dapat membaca serta mengerti suatu saat…bahwa dahulu aku mencari ketenangan bersamamu..
Pahamilah..kau mengajarkanku bahasa, sastra, serta rangkaian kata dan angka.
Hingga membentuk siluet senja yang penuh warna merona..
Ah, indah sekali bukan..
Jika aku rasa dan merasa-rasa..aku menikmatinya walau sekejap..
Huft..
Tapi aku hanyalah buah yang belum masak dan masih kuncup belum berkembang..
Seorang dungu yang tak mengerti antara rasa, suka dan cinta..
Sesaat!!
Aku melihat keraguan..dan aku tak membutuhkannya..
Aku tak mencari keraguan..
mungkin betul kata gibran..."Jarak hanyalah rentangan khayalan rasa yang menjelma jadi irama dalam jiwa"
Kau hanya takut tak terjembatani oleh penglihatan dan pendengaranmu..
Entah kapan aku bisa buatmu paham dan mengerti..
Sudahlah..biar senja kelabu yang memendamnya..
Sekarang..tinggalkan aku sendiri..
“Abah Rindu”, 19 januari 2010
Catatan Harian Abah Rindu
Jumat, 01 April 2011
Antara Kata dan Makna
Sebuah huruf dan angka, dua rangkaian yang tidak bisa diganggu gugat konsistensinya. Huruf adalah kata yang tidak mempunyai makna, apa-apa yang tersusun dalam kata dan dengannya terbentuklah suatu kalimat.
Sebuah kata terlahir dari serangkaian huruf, huruf-huruf yang berisi vocal dan konsonan yang akan memiliki banyak makna. Lihatlah dan telanjangi kata, hingga ia menjadi sesuatu yang membosankan dan suatu saat kau akan mendapatkan sesuatu yang tak kau duga.
Tak akan pernah ada suatu pemikiran jika mereka tak pernah lahir, serangkaian huruf yang membentuk kata dan dari kata tersebutlah tersusun kalimat. Maka disitulah akan terlahir sebuah pemikiran berarti ribuan bahkan jutaan.
Jikalau kalimat-kalimat itu mampu berbicara, aku yakin mereka akan berteriak dengan lantang, “lihatlah aku, perhatikanlah aku, pahamilah aku, maka aku akan memberikan sesuatu yang berharga untukmu…..”
Tanpa sadar waktu telah bergulir dengan kesia-siaannya dan kalimat-kalimat bermakna terbuang percuma tanpa ada yang memperhatikannya. Membaca mungkin adalah suatu hal yang membosankan. Berbeda halnya dengan berjalan-jalan untuk sekedar menghambur-hamburkan waktu dan uang. Tapi di saat itulah kalimat menunggu dan akan memberikan kau keringanan di saat kau tak bisa lagi berkata-kata.
Dengan membaca, kau bahkan bukan hanya menambah wawasan, tapi kau akan lebih menghormati dan mempergauli orang lain dengan lebih baik. Menulis…..mungkin suatu hal yang setiap orang pasti bisa melakukannya, tapi tidak semua orang mau dan senang melakukannya.
Menulislah..maka kau akan tahu bagaimana penamu itu bergerak dan sejauh mana kamu menangkap hasil-hasil bacaan yang selama ini kau baca. Menulislah...maka kau akan tahu sejauh mana otakmu berputar…
Menulislah... mulai dari yang paling kecil dalam hidupmu, karena tak ada rangkaian sesuatu yang besar jika tak ada rangkaian sesuatu yang kecil. Perhatikanlah kata, pahamilah kata dan kau akan bisa menciptakan kata-katamu sendiri.
Sebuah kata terlahir dari serangkaian huruf, huruf-huruf yang berisi vocal dan konsonan yang akan memiliki banyak makna. Lihatlah dan telanjangi kata, hingga ia menjadi sesuatu yang membosankan dan suatu saat kau akan mendapatkan sesuatu yang tak kau duga.
Tak akan pernah ada suatu pemikiran jika mereka tak pernah lahir, serangkaian huruf yang membentuk kata dan dari kata tersebutlah tersusun kalimat. Maka disitulah akan terlahir sebuah pemikiran berarti ribuan bahkan jutaan.
Jikalau kalimat-kalimat itu mampu berbicara, aku yakin mereka akan berteriak dengan lantang, “lihatlah aku, perhatikanlah aku, pahamilah aku, maka aku akan memberikan sesuatu yang berharga untukmu…..”
Tanpa sadar waktu telah bergulir dengan kesia-siaannya dan kalimat-kalimat bermakna terbuang percuma tanpa ada yang memperhatikannya. Membaca mungkin adalah suatu hal yang membosankan. Berbeda halnya dengan berjalan-jalan untuk sekedar menghambur-hamburkan waktu dan uang. Tapi di saat itulah kalimat menunggu dan akan memberikan kau keringanan di saat kau tak bisa lagi berkata-kata.
Dengan membaca, kau bahkan bukan hanya menambah wawasan, tapi kau akan lebih menghormati dan mempergauli orang lain dengan lebih baik. Menulis…..mungkin suatu hal yang setiap orang pasti bisa melakukannya, tapi tidak semua orang mau dan senang melakukannya.
Menulislah..maka kau akan tahu bagaimana penamu itu bergerak dan sejauh mana kamu menangkap hasil-hasil bacaan yang selama ini kau baca. Menulislah...maka kau akan tahu sejauh mana otakmu berputar…
Menulislah... mulai dari yang paling kecil dalam hidupmu, karena tak ada rangkaian sesuatu yang besar jika tak ada rangkaian sesuatu yang kecil. Perhatikanlah kata, pahamilah kata dan kau akan bisa menciptakan kata-katamu sendiri.
Merelakan Dia Pergi
Merelakan dia pergi kerumahnya yang dipinggir jalan, tapi biarin aja..itu kan rumahnya, toh saya juga gak berhak ngelarang dia pulang, lagian emang udah waktunya pulang sekolah..
Saya kira sekolah itu ada karena ada gurunya, coba kalo gak ada gurunya, mungkin udah jadi kamar mayat..kebayang gak!!! Jangan dibayangin, nanti kamu gak bisa ke kamar besar malem-malem..
Menurut saya sekolah itu bikin bosen, bikin saya pusing kalo gak bisa ngerjain soal-soal yang rumit yang ngebuat saya panas dingin walau saya gak bisa memilih antara panas dan dingin..apalagi kalo kita udah males,,ugh!! Pasti males banget malesnya bikin kita gak mau menghirup udara segar diluar dan ingin tetap terus di kamar dan mengurung diri seharian karena takut kelihatan ama guru yang mengajar hari itu..!! Jangan bilang saya orang males, karena saya gak pernah ngajarin kamu males!!! Udahlah..gak usah bawa-bawa sekolah, karena ini pesantren..sekarang yang jadi masalahnya kapan kamu mau rajin anakku??? Ayah sudah malas melihat kamu bodoh terus…
Iya, cerita ini hadir karena saya menulisnya..ia, saya selalu menulis kejadian-kejadian eneh di kehidupan saya, yang tidak penting juga saya tulis, karena kalau tidak, tulisan-tulisan ini tidak akan hadir dihadapan kalian...karena tidak ada hal-hal besar kalo tidak ada kejadian kecil..karena itu adalah hukum kausalitas!!!
Iya, saya hanya menolerir perasaan saya supaya saya tidak masuk rumah sakit karena infeksi..saya takut masuk rumah sakit, karena suntikan itu membuat saya tidak waras dan tidak bisa berpikir efisien…
Ok…ya merelakan dia untuk pergi, tapi saya tidak mau dia pergi untuk selama-lamanya, kasiankan..dia masih muda!!! Masih punya potensi yang harus terus dan mesti dikembangkan!!
Dia sesosok wanita, karena saya tidak pernah berpikir bahwa saya itu “HOMO”. Saya makhluk heterogen tulen.
Dia cantik dan saya selalu membanggakan itu karena berarti saya normal. Kira-kira saya memulai hubungan dengannya 5 bulan setelah Bpk. Kh. Abdurrahman wahid wafat!! Berarti pertanda buruk..rupanya ada burung kakak tua hinggap di jendela, nenek sudah tua giginya tinggal dua..(takhayul, jangan dipercaya, karena ini hanya mitos, sekali lagi bahwa ini hanya mitos. Tolong diingat!!)
Saya sudah terlalu jauh berkemas dan bernostalgia dengan khayalan-khayalan akan masa depan saya dengannya. Oh tidak!! Saya mengkhayal lagi…
Tapi acara main khayalan-khayalannya tidak berlangsung lama..kenapa?? Karena saya sudah tidak mau lagi mengkhayal tentang yang saya sebut aneh!! Karena orang seperti saya tidak akan pernah mau lagi mengkhayal tentang “Masa Belakang” yang saya juga tidak tau itu anak siapa…
Iya,,ceritanya waktu itu saya malu banget buat ngedeketin dia, karena saya juga punya malu yang gak sampe malu-maluin kaya mereka “orang gila”!!
Iya, akhirnya saya memberanikan diri untuk sekedar menyapa dengan keikhlasan dan keyakinan bahwa Tuhan itu Esa..
“De… boleh gak saya minta makanannya, keliatannya enak tuh?”
Kebetulan dia adik kelasnya temen saya.
“Owh…ya boleh A, tapi aku ngasih satu persyaratn nih…”
Adddeuh, sipph!! Kayanya saya berhasil nih…
“Wah, iya? masa?? Apa sok atuh syaratnya?”
“Syaratnya A mesti nyium kaoskaki aku yah, udah sebulan lho…gak dicuci!”
WAH??? IA??? MASA SIH?? GAK NYANGKA IH KAMU….
Ya enggaklah, masa begitu ceritanya!! Bukan, bukan seperti itu..jangan dipercaya..
Yang bener aja, masa dia bener-bener ngamen. Dia orang baik kok, coba aja deketin, pasti gak akan gigit…
Iya, saya datengin dia secara baik-baik..saya sapa dia dengan rasa dan apalah itu namanya pada waktu itu, karena saya tau dia cuma bisa seperti itu…gak bisa garuk-garuk kalo gatel…dia cuma senyum aja…dan senyumnya itu..saya suka banget, karena baru pertama kali saya lihat wanita tersenyum secantik itu…(2cm ke kanan, 1cm ke kiri, ke atas nungging, ke bawah memble…. Jadi deh gambar Winnie De Pooh buatan adik saya..Ingat, ini cuma bohong!!)
Senyumnya ibarat seutas pita yang menggantung dari sudut-sudut warna jingga. Dan saya akan selalu ingat itu…
Sungguh, sebelumnya saya memang sulit untuk menilai wanita setelah saya dilanda gulanah berbulan-bulan, cape hate pacaran teh geuningan..
Huft….udah malem euy!!!
Tapi kisah ini tidak berlangsung lama, karena saya bukanlah boneka…dan dia bukanlah bola bekels!!!
Dua minggu aja kayaknynya enggak deh, soalnya Ramadhan kan sebulan…
BERSAMBUNG!!!
O yia, ngomong-ngomong Ramadhan, saya jadi ingat..bahwa lebaran sekarang kayanya saya gak akan bareng sama kalian lur 17…
Aduh…mesti peurih euy, gak ada lagi kawan yang bisa diajak main tebak-tebakan sampe tebak beneran, petak umpet dan polisi-polisian..yang diakhiri dengan pipis bareng di WC.
Kayanya saya bakalan jadi pengemis deh..dijalan-jalan, saya meminta senyuman dan kebahagian yang telah direbut oleh waktu..dan saya terlalu takut untuk gak akan ngedapetin yang kaya gitu dari orang-orang yang lain..
CONTINUED…Merelakan dia pergi!!!
Dia gak punya nama…saya juga gak tau nama aslinya sampe sekarang…yang saya tau namanya “Senja”…emang terlalu indah sih buat saya inget-inget, abis kalo nanti dibilang buruk takut banyak sms yang neror kalo saya itu cakep..tapi asli, indah banget, dunia serasa milik saya seorang, kalo dia saya gak tau, saya takut dia gak ngerasain apa yang saya rasain..Dosa lho berprasangka!!!
Jalanan sepi, da emang udah malem ketang...jadi yang kedenger cuma suara air….O iya, suara jangkrik sama kodok!! Makasih..kalian selalu buat saya merasa damai dalam malam..
Saya pernah bilang kedia..
“De, A mau ngajak kamu serius, apa kamu mau??”
Eh..dia jawab;
“Iya gitu???”
Owh…semoga dia tidak berdosa atas perbuatannya, hahaha…mending sekalian jadi uskup ato biarawan, biar kata ntar di bilang PHEDOPHILIA juga yang penting saya senang..
Gak ketang, dia anaknya baik..gak kaya gitu, dia baik, sopan, tapi yaitu…saya suka kesel kalo inget ini…“dia cantik”..saya sering kok, bilang ini ke dia…iyakan!! Iyakan…Tanya aja deh ke orangnya…
Tapi ya mungkin gusti nun agung berkehendak lain, hubungan kami kandas di tengah ombak yang menggulung, gak tau saya tepatnya berapa hari saya jadian, coba diobservasi aja ke orangnya…saya takut salah.
Hand note: Thanks to n’Da…hatur nuhun kanggo sadayana, semoga panjang umur. Kebayang kalo gak ada kamu mungkin dia tetap kesepian, makasih juga buat Ade Nurjamil yang udah nganterin saya kerumahnya buat pertama kali…selanjutnya saya tau jalan Insyaallah….
Buat Ambu April yang cantik jelita dan baik hati….jangan cemburu!!! Ini Cuma kisah sedih di hari minggu…jadi jangan coba-cobah untuk bunuh diri…
Heu….abah kangen ka ambu!!!
Saya kira sekolah itu ada karena ada gurunya, coba kalo gak ada gurunya, mungkin udah jadi kamar mayat..kebayang gak!!! Jangan dibayangin, nanti kamu gak bisa ke kamar besar malem-malem..
Menurut saya sekolah itu bikin bosen, bikin saya pusing kalo gak bisa ngerjain soal-soal yang rumit yang ngebuat saya panas dingin walau saya gak bisa memilih antara panas dan dingin..apalagi kalo kita udah males,,ugh!! Pasti males banget malesnya bikin kita gak mau menghirup udara segar diluar dan ingin tetap terus di kamar dan mengurung diri seharian karena takut kelihatan ama guru yang mengajar hari itu..!! Jangan bilang saya orang males, karena saya gak pernah ngajarin kamu males!!! Udahlah..gak usah bawa-bawa sekolah, karena ini pesantren..sekarang yang jadi masalahnya kapan kamu mau rajin anakku??? Ayah sudah malas melihat kamu bodoh terus…
Iya, cerita ini hadir karena saya menulisnya..ia, saya selalu menulis kejadian-kejadian eneh di kehidupan saya, yang tidak penting juga saya tulis, karena kalau tidak, tulisan-tulisan ini tidak akan hadir dihadapan kalian...karena tidak ada hal-hal besar kalo tidak ada kejadian kecil..karena itu adalah hukum kausalitas!!!
Iya, saya hanya menolerir perasaan saya supaya saya tidak masuk rumah sakit karena infeksi..saya takut masuk rumah sakit, karena suntikan itu membuat saya tidak waras dan tidak bisa berpikir efisien…
Ok…ya merelakan dia untuk pergi, tapi saya tidak mau dia pergi untuk selama-lamanya, kasiankan..dia masih muda!!! Masih punya potensi yang harus terus dan mesti dikembangkan!!
Dia sesosok wanita, karena saya tidak pernah berpikir bahwa saya itu “HOMO”. Saya makhluk heterogen tulen.
Dia cantik dan saya selalu membanggakan itu karena berarti saya normal. Kira-kira saya memulai hubungan dengannya 5 bulan setelah Bpk. Kh. Abdurrahman wahid wafat!! Berarti pertanda buruk..rupanya ada burung kakak tua hinggap di jendela, nenek sudah tua giginya tinggal dua..(takhayul, jangan dipercaya, karena ini hanya mitos, sekali lagi bahwa ini hanya mitos. Tolong diingat!!)
Saya sudah terlalu jauh berkemas dan bernostalgia dengan khayalan-khayalan akan masa depan saya dengannya. Oh tidak!! Saya mengkhayal lagi…
Tapi acara main khayalan-khayalannya tidak berlangsung lama..kenapa?? Karena saya sudah tidak mau lagi mengkhayal tentang yang saya sebut aneh!! Karena orang seperti saya tidak akan pernah mau lagi mengkhayal tentang “Masa Belakang” yang saya juga tidak tau itu anak siapa…
Iya,,ceritanya waktu itu saya malu banget buat ngedeketin dia, karena saya juga punya malu yang gak sampe malu-maluin kaya mereka “orang gila”!!
Iya, akhirnya saya memberanikan diri untuk sekedar menyapa dengan keikhlasan dan keyakinan bahwa Tuhan itu Esa..
“De… boleh gak saya minta makanannya, keliatannya enak tuh?”
Kebetulan dia adik kelasnya temen saya.
“Owh…ya boleh A, tapi aku ngasih satu persyaratn nih…”
Adddeuh, sipph!! Kayanya saya berhasil nih…
“Wah, iya? masa?? Apa sok atuh syaratnya?”
“Syaratnya A mesti nyium kaoskaki aku yah, udah sebulan lho…gak dicuci!”
WAH??? IA??? MASA SIH?? GAK NYANGKA IH KAMU….
Ya enggaklah, masa begitu ceritanya!! Bukan, bukan seperti itu..jangan dipercaya..
Yang bener aja, masa dia bener-bener ngamen. Dia orang baik kok, coba aja deketin, pasti gak akan gigit…
Iya, saya datengin dia secara baik-baik..saya sapa dia dengan rasa dan apalah itu namanya pada waktu itu, karena saya tau dia cuma bisa seperti itu…gak bisa garuk-garuk kalo gatel…dia cuma senyum aja…dan senyumnya itu..saya suka banget, karena baru pertama kali saya lihat wanita tersenyum secantik itu…(2cm ke kanan, 1cm ke kiri, ke atas nungging, ke bawah memble…. Jadi deh gambar Winnie De Pooh buatan adik saya..Ingat, ini cuma bohong!!)
Senyumnya ibarat seutas pita yang menggantung dari sudut-sudut warna jingga. Dan saya akan selalu ingat itu…
Sungguh, sebelumnya saya memang sulit untuk menilai wanita setelah saya dilanda gulanah berbulan-bulan, cape hate pacaran teh geuningan..
Huft….udah malem euy!!!
Tapi kisah ini tidak berlangsung lama, karena saya bukanlah boneka…dan dia bukanlah bola bekels!!!
Dua minggu aja kayaknynya enggak deh, soalnya Ramadhan kan sebulan…
BERSAMBUNG!!!
O yia, ngomong-ngomong Ramadhan, saya jadi ingat..bahwa lebaran sekarang kayanya saya gak akan bareng sama kalian lur 17…
Aduh…mesti peurih euy, gak ada lagi kawan yang bisa diajak main tebak-tebakan sampe tebak beneran, petak umpet dan polisi-polisian..yang diakhiri dengan pipis bareng di WC.
Kayanya saya bakalan jadi pengemis deh..dijalan-jalan, saya meminta senyuman dan kebahagian yang telah direbut oleh waktu..dan saya terlalu takut untuk gak akan ngedapetin yang kaya gitu dari orang-orang yang lain..
CONTINUED…Merelakan dia pergi!!!
Dia gak punya nama…saya juga gak tau nama aslinya sampe sekarang…yang saya tau namanya “Senja”…emang terlalu indah sih buat saya inget-inget, abis kalo nanti dibilang buruk takut banyak sms yang neror kalo saya itu cakep..tapi asli, indah banget, dunia serasa milik saya seorang, kalo dia saya gak tau, saya takut dia gak ngerasain apa yang saya rasain..Dosa lho berprasangka!!!
Jalanan sepi, da emang udah malem ketang...jadi yang kedenger cuma suara air….O iya, suara jangkrik sama kodok!! Makasih..kalian selalu buat saya merasa damai dalam malam..
Saya pernah bilang kedia..
“De, A mau ngajak kamu serius, apa kamu mau??”
Eh..dia jawab;
“Iya gitu???”
Owh…semoga dia tidak berdosa atas perbuatannya, hahaha…mending sekalian jadi uskup ato biarawan, biar kata ntar di bilang PHEDOPHILIA juga yang penting saya senang..
Gak ketang, dia anaknya baik..gak kaya gitu, dia baik, sopan, tapi yaitu…saya suka kesel kalo inget ini…“dia cantik”..saya sering kok, bilang ini ke dia…iyakan!! Iyakan…Tanya aja deh ke orangnya…
Tapi ya mungkin gusti nun agung berkehendak lain, hubungan kami kandas di tengah ombak yang menggulung, gak tau saya tepatnya berapa hari saya jadian, coba diobservasi aja ke orangnya…saya takut salah.
Hand note: Thanks to n’Da…hatur nuhun kanggo sadayana, semoga panjang umur. Kebayang kalo gak ada kamu mungkin dia tetap kesepian, makasih juga buat Ade Nurjamil yang udah nganterin saya kerumahnya buat pertama kali…selanjutnya saya tau jalan Insyaallah….
Buat Ambu April yang cantik jelita dan baik hati….jangan cemburu!!! Ini Cuma kisah sedih di hari minggu…jadi jangan coba-cobah untuk bunuh diri…
Heu….abah kangen ka ambu!!!
Hari ini Milikmu
Hari ini milikmu..
Hari esok masih mungkin milikmu..
Jangan sebut hari kemarin..
Karena kemarin sudah bukan lagi milikmu..
Hari ini kamu senang..
Hari esok mungkin saja kamu sedih..
Karena hidup itu bukan hanya mendapatkan kesenangan..
Hidup kadang naik kadang turun..
Kadang ke atas kadang ke bawah..
Tidurlah..
Tapi sebelum itu ingatlah!!
Apakah besok kamu akan bangun lagi??
Sudah siapkah kamu menghadapinya..
Ya, pasti kamu akan menjawab..
“Masih banyak yang harus diselesaikan dan dikerjakan”
Tapi, sudah sejauh mana kamu mempersiapkannya??
Sudah berapa banyak pekerjaan yang kamu selesaikan??
Seproduktif apakah kamu mempergunakan waktu kamu yang tersisa?
Ingatlah, dia tidak memandang kamu siapa..
Jadilah lampu yang menerangi sekelilingmu..
Teruslah terangi mereka hingga mereka seterang dirimu..
Mereka akan terus terang dan akan menerangi yang lainnya..
Semoga ini menjadi satu hal yang baik untukmu..
Hari esok masih mungkin milikmu..
Jangan sebut hari kemarin..
Karena kemarin sudah bukan lagi milikmu..
Hari ini kamu senang..
Hari esok mungkin saja kamu sedih..
Karena hidup itu bukan hanya mendapatkan kesenangan..
Hidup kadang naik kadang turun..
Kadang ke atas kadang ke bawah..
Tidurlah..
Tapi sebelum itu ingatlah!!
Apakah besok kamu akan bangun lagi??
Sudah siapkah kamu menghadapinya..
Ya, pasti kamu akan menjawab..
“Masih banyak yang harus diselesaikan dan dikerjakan”
Tapi, sudah sejauh mana kamu mempersiapkannya??
Sudah berapa banyak pekerjaan yang kamu selesaikan??
Seproduktif apakah kamu mempergunakan waktu kamu yang tersisa?
Ingatlah, dia tidak memandang kamu siapa..
Jadilah lampu yang menerangi sekelilingmu..
Teruslah terangi mereka hingga mereka seterang dirimu..
Mereka akan terus terang dan akan menerangi yang lainnya..
Semoga ini menjadi satu hal yang baik untukmu..
Sepatu Milik Tentara
Gak tau ya, sepatu tentara mesti dibuat dengan motif yang kaya gitu. Ada yang tau gak?? Mungkin biar bisa maen lumpur di pekarangan sawahnya pak haji kali yah, karena panjang banget udah gitu tebel abis gitu, kayanya water resistan hahahaha…jam kali!!!
Apa lagi seragamnya yang penuh warna, loreng-loreng kaya koreng, sekarang udah banyak banget, banget imitasi-imitasinya di emperan, tapi kalo kamu mau yang rada bermerk, atau istilahnya mah biar keliatan supple, saya sering liat di tokonya Om Eiger sama om-om lainnya.
Apalagi di cimol (yang gak tau ndeso) tempat barang-barang bekas di Bandung, kaya korban tsunami diampar berserakan begitu aja, dicullkeun…
Kalau kamu jago nawar pasti tau donk ayam jago, hewan bertanduk dua dengan sirip di bawah pusar…nah kalo kamu jago, pasti entar harganya turun berat, 40 kilo!!!
Dulu saya sering belanja ke cimol, karena saya masih produktif untuk nyolong…
Tapi sayang, penyakit syndrome H2sp2345 (itu nomer rekening saya) cacat mental akut ini telah mengakar jauh ke dalam sungai gangga, sampe orang India juga berebut buat dimasak dijadiin acar…begini ceritanya:
“Mang, ari ieu sabarahaan?” (Bang, ini berapa harganya?)
“Nu mana jang?” (Yang mana nak?)
“Nu eta tah, nu sae keneh!” (Yang itu tuh, yang masih bagus!)
“Owh….ieu Rp 5000 jang.” (Owh…ini Rp 5000 nak.)
“Wah, maenya! Kamari abdi meser di pasar Rp 200 perak mang…” (Wah, masa’! Kemarin saya beli di pasar cuma Rp 200 mang…)
“@#$%&^??? No what-what???
“Heu, teu ketang. Ieu artosna!” (Heu, enggak. Ini uangnya!)
Tapi ternyata eh ternyata berjudi itu haram, karena eh karena saya makin pusing baca tulisan saya sendiri. Tapi ternyata apa yang dia berikan pada saya, eng…ing…eng….!!!
Celana dalam lucu motif tentara Thailand yang mungkin baru aja dilepas abis perang langsung dikirim deh ke cimol, yang sekarang ada di tangan emang-emang ini…ih, ogah!!
Merasa ditipu, saya bersungut-sungut dan mengutuki emang-emang biadab ini, tidak berperiketukang dagangan.
“Mang, bukan yang itu. Masa saya mau pulang pake selempak?!”
Kebetulan beres hujan gede, hujan angin dor-dar gelap bikin saya masuk anjing. Jadi mau dipake langsung gitu ceritanya, biar gagah kaya tentara beneran. Tapi apa boleh buat masyarakat Indonesia mesti belajar lagi untuk mengejah, membaca dan menulis. Terutama memilih pakaian…sungguh merepotkan!!!
Akhirnya saya ambil kembali tuh uang yang udah lecek, tanpa pamit sun pipi kiri sun pipi kanan langsung ngibrit pundung….
Sampe saya janji pada diri saya:
“SAYA TIDAK MAU BELI PAKAIAN YANG DI CAMPUR DENGAN DALEMAN, APALAGI DALEMAN ANJING!!!”
To be continued….
Maaf, besok dilanjut lagi. Mata saya udah bintit!!!
Lanjutin yah, otak saya udah gak kuat nampung kata-kata yang tak tertampung. Apalagi ini di kampung, mumpung-mumpung saya masih belajar menghitung mari kita bermain kata-kata dengan lampu gantung dan itupun tergantung, takut-takut nanti kamu gak punya idung tapi mungkin kamu beruntung. hahahaha…
Jangan liat-liat saya, liat diri kamu yang belum mampu berbuat baik pada sesama hewan!!!
Okeh, kita lanjutin kisah tentang si loreng korengan ini.
Pernah ketika saya muda dulu, sering ikut-ikutan buka celana di depan kantor polisi sambil menunjukan celana dalam saya yang loreng…
Tapi maaf, cerita ini tidak untuk diperjual belikan!! Karena bukan cerita ini yang saya mau ceritakan.
Di suatu hari yang cerah gak ada ujan gak ada ojek, tapi banyak pejalan kaki dan para pengemis ‘purtung’ (pura-pura buntung). Kebetulan saya senang musik ‘DANGDUT”, tapi bukan dangdut yang ada di Indonesia. Dangdut ini bikin kita manggut-manggut ampe bisa jumpalitan. To da point aja, saya suka musik keras, apa aja yang penting keras. Ga bisa saya sebutin satu-satu, karena pasti yang keras gak bisa dimakan, percuma saya sebutin satu-satu tapi gak dimakan. Pada hari itu ada acara konser musik di Bandung, pokoknya Bandung, tepatnya di Cikutra.
Jalanan penuh sama peminta-minta, bukan...maksud saya makhluk-makhluk metal militia dan punkers yang penampilannya kaya cupang diadu, berantakan!!! ada yang cuma pake sempak dan baju kaya tukang jahit yang segalanya ditempelin sampe penuh, sama lap bekas yang udah di buang. Gelar ini saya berikan kepada mereka anak Punk!! Mereka patut diacungi jempol kaki gajah. Mereka berani jual apa aja buat bisa nonton konser, kalo bisa jual ibunya…
Ya enggak lah, bego amat!! Pokoknya mereka orang hebat. Walupun mereka gak sekolah, mereka semua berjiwa sosial, Jiwa Brandal Ingat Ilahi (JIBRIL). Gak kaya orang-orang sok hebat yang bisanya cuma omong dan saya mengakreditasi mereka nilai A.
Ini dia satu lagi jawara. karena saya termasuk didalamnya. Dan karena saya suka yang simpel-simpel. Baju item berdesain kejam dan sepatu keren-keren, pokoknya semua keliatan parlente. Tapi hanya saya saja yang terlihat bercahaya, karena waktu itu saya masih suka sholat (sekarang juga saya masih menjalani rutinitas itu, karena itu kebutuhan rohani saya).
Ceritanya begini dan begitu, ada salah seribu dari mereka yang memakai celana loreng sontog imitasi buatan Indoneia yang udah lusuh dan beribu macam bau yang dikeluarkannya terlihat sedang sibuk dengan tali sepatunya yang lepas. Pada saat itu juga datanglah bapak tentara yang berbadan besar bertanduk sapi dengan duri di tubuhnya serta bulu-bulu lebat tumbuh di sekujurnya. Tapi saya kira ini bukan bapak tentara yang saya sebutkan, ini adalah monster jahat yang baru dilahirin sama gozila tadi pagi. Bapak tentara yang saya sebutkan tadi itu bertubuh tegap, tampan dan terlihat gagah berani mendatangi anak itu.
“Heh kamu, siapa yang menyuruh kamu pakai celana itu?”
“Eh,,eh,,enggak pak, gak ada yang nyuruh kok!”
“Kalau begitu, lepas celananya sekarang juga, sebelum saya tembak di tempat!!!”
Lho…saya kira ini cuma salah paham, tapi ternyata memang benar, bapak tentara yang saya sebutkan tadi yang bertubuh tegap, tampan dan terlihat gagah berani ini tidak mau ada yang memakai celana seragamnya ada yang menyamai celananya yang masih bagus, walaupun punya anak ini sudah lusuh. Doi gak mau ada epigon-epigon yang menyerupainya berkeliaran
“Lho pak, emang apa salahnya?”
“Salah kamu jelek! (Oh tidak, bapak ini merasa dirinya tampan, tapi tidak akan pernah menyaingi saya) saya tidak mau ada yang memakai celana seperti itu kecuali kamu mesti jadi tentara dulu. Cepat lepas!”
“Pak, saya gak ada celana lagi!”
“Cepat lepaskan! Kalau tidak, saya akan makan paku biar paku di dunia ini habis!”
“@#$%!?? Pak, apa tidak ada toleransi, Allah juga Maha Pemaaf dan Dia tidak memaksa hamba-Nya yang tidak mampu, coba bapa buka surat Al-baqarah ayat 286!?”
“Saya bukan Allah, dan saya juga tidak akan menerima toleransi untuk saat ini…”
“Tapi kan bapak hamba-Nya!?”
“Jangan banyak bicara, kalo kamu tidak mau membukanya akan saya gigit kamu. Karena saya sudah satu tahun tidak makan!”
“Ya sudah, saya beliin makanan dulu ya pak?!”
“Owh, ya sudah silahkan, tapi tolong pakai sambal yang banyak!”
Owh, rupanya anak ini korban kekerasan rumah jalang, rupanya seorang penjilat ini tak akan pernah mendapatkan makanan yang anak tadi janjikan, tentunya!! Daripada harus terus diintrogasi sama makhluk ini, mending saya pulang kehadiratnya. Mungkin tak mungkin memang yang baiklah yang pasti menang. Kebenaran itu tetap benar walaupun kita menyebutnya salah…DIA tetap Kuasa meski kita menggugat, DIA tetap Esa meski kita mendua, hidup kebenaran!! Mari kita mencari kebenaran…
Maaf jika ada kesamaan kata atau karakter. Saya tidak berniat menyinggung siapapun, karena saya hanya ingin menulis dan terus menulis. Semoga ada hikmah di balik tembok rumah tetangga, dimanapun itu…karena hikmah tidak dibatasi oleh satu teritorialpun.
Dan buat bapak-bapak yang saya sebutkan di atas, itu bukan siapa-siapa. Saya juga gak tau dia siapa, karena ini cuma cerita saya, bukan cerita anda. Walaupun ada yang seperti ini, tapi saya tidak bermaksud pada anda, karena saya tidak kenal dengan anda. Cukup sekian terimakasih…
Mari Berpura-pura!!
Siapa yang ingin hidup dalam kepura-puraan?? Apalagi hidup dengan orang yang tidak kita cintai. Apakah semuanya hanya separuh waktu yang akan berujung padak titik sebuah misteri??? Biarkan binasa tak berlanjut usia.
Yah, berpura-pura atau tidak, meninggalkan lebih sakit, karena orang yang meninggalkan mendapatkan dua tekanan:
Saat ia memutuskan untuk meninggalkan
Saat ia merasakan kehilangan setelah meninggalkan
Satu hal, hidup itu adalah mengukuhkan komitmen dan menentukan prioritas. Ketika kita meninggalkan hanya untuk suatu prioritas, mungkin itu akan mengurangi beban dan rasa sakit. Tapi jika kita meninggalkan karena suatu ego, maka itulah yang akan menjadi bibit penyesalan…jadikan kecewa sebagai modal meraih mimpi kawan, katakan tidak jika itu akan membuatmu kecewa lagi.
Apa lagi seragamnya yang penuh warna, loreng-loreng kaya koreng, sekarang udah banyak banget, banget imitasi-imitasinya di emperan, tapi kalo kamu mau yang rada bermerk, atau istilahnya mah biar keliatan supple, saya sering liat di tokonya Om Eiger sama om-om lainnya.
Apalagi di cimol (yang gak tau ndeso) tempat barang-barang bekas di Bandung, kaya korban tsunami diampar berserakan begitu aja, dicullkeun…
Kalau kamu jago nawar pasti tau donk ayam jago, hewan bertanduk dua dengan sirip di bawah pusar…nah kalo kamu jago, pasti entar harganya turun berat, 40 kilo!!!
Dulu saya sering belanja ke cimol, karena saya masih produktif untuk nyolong…
Tapi sayang, penyakit syndrome H2sp2345 (itu nomer rekening saya) cacat mental akut ini telah mengakar jauh ke dalam sungai gangga, sampe orang India juga berebut buat dimasak dijadiin acar…begini ceritanya:
“Mang, ari ieu sabarahaan?” (Bang, ini berapa harganya?)
“Nu mana jang?” (Yang mana nak?)
“Nu eta tah, nu sae keneh!” (Yang itu tuh, yang masih bagus!)
“Owh….ieu Rp 5000 jang.” (Owh…ini Rp 5000 nak.)
“Wah, maenya! Kamari abdi meser di pasar Rp 200 perak mang…” (Wah, masa’! Kemarin saya beli di pasar cuma Rp 200 mang…)
“@#$%&^??? No what-what???
“Heu, teu ketang. Ieu artosna!” (Heu, enggak. Ini uangnya!)
Tapi ternyata eh ternyata berjudi itu haram, karena eh karena saya makin pusing baca tulisan saya sendiri. Tapi ternyata apa yang dia berikan pada saya, eng…ing…eng….!!!
Celana dalam lucu motif tentara Thailand yang mungkin baru aja dilepas abis perang langsung dikirim deh ke cimol, yang sekarang ada di tangan emang-emang ini…ih, ogah!!
Merasa ditipu, saya bersungut-sungut dan mengutuki emang-emang biadab ini, tidak berperiketukang dagangan.
“Mang, bukan yang itu. Masa saya mau pulang pake selempak?!”
Kebetulan beres hujan gede, hujan angin dor-dar gelap bikin saya masuk anjing. Jadi mau dipake langsung gitu ceritanya, biar gagah kaya tentara beneran. Tapi apa boleh buat masyarakat Indonesia mesti belajar lagi untuk mengejah, membaca dan menulis. Terutama memilih pakaian…sungguh merepotkan!!!
Akhirnya saya ambil kembali tuh uang yang udah lecek, tanpa pamit sun pipi kiri sun pipi kanan langsung ngibrit pundung….
Sampe saya janji pada diri saya:
“SAYA TIDAK MAU BELI PAKAIAN YANG DI CAMPUR DENGAN DALEMAN, APALAGI DALEMAN ANJING!!!”
To be continued….
Maaf, besok dilanjut lagi. Mata saya udah bintit!!!
Lanjutin yah, otak saya udah gak kuat nampung kata-kata yang tak tertampung. Apalagi ini di kampung, mumpung-mumpung saya masih belajar menghitung mari kita bermain kata-kata dengan lampu gantung dan itupun tergantung, takut-takut nanti kamu gak punya idung tapi mungkin kamu beruntung. hahahaha…
Jangan liat-liat saya, liat diri kamu yang belum mampu berbuat baik pada sesama hewan!!!
Okeh, kita lanjutin kisah tentang si loreng korengan ini.
Pernah ketika saya muda dulu, sering ikut-ikutan buka celana di depan kantor polisi sambil menunjukan celana dalam saya yang loreng…
Tapi maaf, cerita ini tidak untuk diperjual belikan!! Karena bukan cerita ini yang saya mau ceritakan.
Di suatu hari yang cerah gak ada ujan gak ada ojek, tapi banyak pejalan kaki dan para pengemis ‘purtung’ (pura-pura buntung). Kebetulan saya senang musik ‘DANGDUT”, tapi bukan dangdut yang ada di Indonesia. Dangdut ini bikin kita manggut-manggut ampe bisa jumpalitan. To da point aja, saya suka musik keras, apa aja yang penting keras. Ga bisa saya sebutin satu-satu, karena pasti yang keras gak bisa dimakan, percuma saya sebutin satu-satu tapi gak dimakan. Pada hari itu ada acara konser musik di Bandung, pokoknya Bandung, tepatnya di Cikutra.
Jalanan penuh sama peminta-minta, bukan...maksud saya makhluk-makhluk metal militia dan punkers yang penampilannya kaya cupang diadu, berantakan!!! ada yang cuma pake sempak dan baju kaya tukang jahit yang segalanya ditempelin sampe penuh, sama lap bekas yang udah di buang. Gelar ini saya berikan kepada mereka anak Punk!! Mereka patut diacungi jempol kaki gajah. Mereka berani jual apa aja buat bisa nonton konser, kalo bisa jual ibunya…
Ya enggak lah, bego amat!! Pokoknya mereka orang hebat. Walupun mereka gak sekolah, mereka semua berjiwa sosial, Jiwa Brandal Ingat Ilahi (JIBRIL). Gak kaya orang-orang sok hebat yang bisanya cuma omong dan saya mengakreditasi mereka nilai A.
Ini dia satu lagi jawara. karena saya termasuk didalamnya. Dan karena saya suka yang simpel-simpel. Baju item berdesain kejam dan sepatu keren-keren, pokoknya semua keliatan parlente. Tapi hanya saya saja yang terlihat bercahaya, karena waktu itu saya masih suka sholat (sekarang juga saya masih menjalani rutinitas itu, karena itu kebutuhan rohani saya).
Ceritanya begini dan begitu, ada salah seribu dari mereka yang memakai celana loreng sontog imitasi buatan Indoneia yang udah lusuh dan beribu macam bau yang dikeluarkannya terlihat sedang sibuk dengan tali sepatunya yang lepas. Pada saat itu juga datanglah bapak tentara yang berbadan besar bertanduk sapi dengan duri di tubuhnya serta bulu-bulu lebat tumbuh di sekujurnya. Tapi saya kira ini bukan bapak tentara yang saya sebutkan, ini adalah monster jahat yang baru dilahirin sama gozila tadi pagi. Bapak tentara yang saya sebutkan tadi itu bertubuh tegap, tampan dan terlihat gagah berani mendatangi anak itu.
“Heh kamu, siapa yang menyuruh kamu pakai celana itu?”
“Eh,,eh,,enggak pak, gak ada yang nyuruh kok!”
“Kalau begitu, lepas celananya sekarang juga, sebelum saya tembak di tempat!!!”
Lho…saya kira ini cuma salah paham, tapi ternyata memang benar, bapak tentara yang saya sebutkan tadi yang bertubuh tegap, tampan dan terlihat gagah berani ini tidak mau ada yang memakai celana seragamnya ada yang menyamai celananya yang masih bagus, walaupun punya anak ini sudah lusuh. Doi gak mau ada epigon-epigon yang menyerupainya berkeliaran
“Lho pak, emang apa salahnya?”
“Salah kamu jelek! (Oh tidak, bapak ini merasa dirinya tampan, tapi tidak akan pernah menyaingi saya) saya tidak mau ada yang memakai celana seperti itu kecuali kamu mesti jadi tentara dulu. Cepat lepas!”
“Pak, saya gak ada celana lagi!”
“Cepat lepaskan! Kalau tidak, saya akan makan paku biar paku di dunia ini habis!”
“@#$%!?? Pak, apa tidak ada toleransi, Allah juga Maha Pemaaf dan Dia tidak memaksa hamba-Nya yang tidak mampu, coba bapa buka surat Al-baqarah ayat 286!?”
“Saya bukan Allah, dan saya juga tidak akan menerima toleransi untuk saat ini…”
“Tapi kan bapak hamba-Nya!?”
“Jangan banyak bicara, kalo kamu tidak mau membukanya akan saya gigit kamu. Karena saya sudah satu tahun tidak makan!”
“Ya sudah, saya beliin makanan dulu ya pak?!”
“Owh, ya sudah silahkan, tapi tolong pakai sambal yang banyak!”
Owh, rupanya anak ini korban kekerasan rumah jalang, rupanya seorang penjilat ini tak akan pernah mendapatkan makanan yang anak tadi janjikan, tentunya!! Daripada harus terus diintrogasi sama makhluk ini, mending saya pulang kehadiratnya. Mungkin tak mungkin memang yang baiklah yang pasti menang. Kebenaran itu tetap benar walaupun kita menyebutnya salah…DIA tetap Kuasa meski kita menggugat, DIA tetap Esa meski kita mendua, hidup kebenaran!! Mari kita mencari kebenaran…
Maaf jika ada kesamaan kata atau karakter. Saya tidak berniat menyinggung siapapun, karena saya hanya ingin menulis dan terus menulis. Semoga ada hikmah di balik tembok rumah tetangga, dimanapun itu…karena hikmah tidak dibatasi oleh satu teritorialpun.
Dan buat bapak-bapak yang saya sebutkan di atas, itu bukan siapa-siapa. Saya juga gak tau dia siapa, karena ini cuma cerita saya, bukan cerita anda. Walaupun ada yang seperti ini, tapi saya tidak bermaksud pada anda, karena saya tidak kenal dengan anda. Cukup sekian terimakasih…
Mari Berpura-pura!!
Siapa yang ingin hidup dalam kepura-puraan?? Apalagi hidup dengan orang yang tidak kita cintai. Apakah semuanya hanya separuh waktu yang akan berujung padak titik sebuah misteri??? Biarkan binasa tak berlanjut usia.
Yah, berpura-pura atau tidak, meninggalkan lebih sakit, karena orang yang meninggalkan mendapatkan dua tekanan:
Saat ia memutuskan untuk meninggalkan
Saat ia merasakan kehilangan setelah meninggalkan
Satu hal, hidup itu adalah mengukuhkan komitmen dan menentukan prioritas. Ketika kita meninggalkan hanya untuk suatu prioritas, mungkin itu akan mengurangi beban dan rasa sakit. Tapi jika kita meninggalkan karena suatu ego, maka itulah yang akan menjadi bibit penyesalan…jadikan kecewa sebagai modal meraih mimpi kawan, katakan tidak jika itu akan membuatmu kecewa lagi.
Hari ini Milikmu
Hari ini milikmu..
Hari esok masih mungkin milikmu..
Jangan sebut hari kemarin..
Karena kemarin sudah bukan lagi milikmu..
Hari ini kamu senang..
Hari esok mungkin saja kamu sedih..
Karena hidup itu bukan hanya mendapatkan kesenangan..
Hidup kadang naik kadang turun..
Kadang ke atas kadang ke bawah..
Tidurlah..
Tapi sebelum itu ingatlah!!
Apakah besok kamu akan bangun lagi??
Sudah siapkah kamu menghadapinya..
Ya, pasti kamu akan menjawab..
“Masih banyak yang harus diselesaikan dan dikerjakan”
Tapi, sudah sejauh mana kamu mempersiapkannya??
Sudah berapa banyak pekerjaan yang kamu selesaikan??
Seproduktif apakah kamu mempergunakan waktu kamu yang tersisa?
Ingatlah, dia tidak memandang kamu siapa..
Jadilah lampu yang menerangi sekelilingmu..
Teruslah terangi mereka hingga mereka seterang dirimu..
Mereka akan terus terang dan akan menerangi yang lainnya..
Semoga ini menjadi satu hal yang baik untukmu..
Kenapa Mereka Mesti Dilahirkan
Pagi ini saya sudah bangun, jam 11.00 pagi. Ukuran paranormal yang selalu tidur malam karena nonton bola. Saya ingat sesuatu, saya belum mandi kemarin sore karena terlalu sibuk mengurusi karyanya si Tulis, merepotkan!!!
Belum sempat saya bernafas setelah ingat sesuatu tadi, datang suatu seekor yang saya tidak tau dari mana datangnya itu, yang saya tau…saya tidak inginkan kehadirannya. Namanya ‘Jenuh’. Karena dia saya gak enak hati pagi ini, mungkin untuk seterusnya sampe saya genap mendapat gelar S3 (waktu lahir, Tk dan nanti pas lulusan). Lalu setelah itu saya melamun!! O iya, saya tidak merokok, karena saya tidak mau ada yang memandang jelek privasi saya (supaya aja).
Sambil melamun, saya kepikiran kalo hari ini saya ada tugas hafalan sama pembimbing hifdzan saya... Oh tuhan, hari ini seperti ini, besok apa lagi????
Saya coba ambil buku ‘mantra pengusir setan’ saya, setelah beberapa jam saya menghafal, saya merasa kesal karena gak hafal-hafal…tanpa terasa dan disadari, keringat dingin ini mengucur begitu saja, tak bisa dibendung hingga aku terkulai lemas di atas tumpukan kapuk ini, tak ada yang dapat menolong saya, selain yang disana…
Tak beberapa lama saya terpuruk dalam nestapa dan ketidak berdayaan…datanglah anaknya si ‘jenuh’ yaitu ‘tertekan’… Ya nun Gusti nun Agung. Saat itu pula saya ingin berenang ke dasar yang paling dasar, sehingga ia tak harus mengejar saya karena harus mencuci pakaian mereka…tapi tidak, mereka kekeuh nungguin saya sampe saya mati di dalam air. Sungguh mengesalkan!!
Ya udah, akhirnya saya ngalah. Tapi bukan berarti saya kalah, karena saya mesti mempersiapkan strategi untuk menang..
Saya marah-marah ke semua orang, kecuali sama ‘buku sakti’ saya, karena hanya dialah tempat curhat saya...dan saya sarankan pada anda, kalo suatu saat mereka datang ke dalam kehidupan anda tolong sampaikan “BAHWA SAYA BENCI MEREKA.” Dan satu lagi, kalo mereka mengganggu kehidupan anda: cukup seduh secangkir kopi++ (jangan lupa tawari orang-orang disekelilingmu, belum tentu mereka tidak mau).
Dan…TERSENYUMLAH……
Garut, 2009
Langganan:
Komentar (Atom)